370 total views
INN NEWS – Pegiat media dan juga dosen Universitas Indonesia (UI) kembali menghebohkan publik pasca videonya beredar di media sosial baru-baru. Dia dinilai oleh memainkan politik identitas.
Video viral itu berisi kritik terhadap peluang eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Ade menganalisis soal suara pemilih Kristen dan pengaruhnya terhadap kemenangan Anies di Pilpres 2024. Menurutnya, umat Kristen harus bersatu tidak memilih Anies pada Pilpres 2024.
Partai Demokrat dan NasDem pun buka suara. Kedua partai yang secara terang-terangan mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024 itu menilai Ade Armando menggunakan politik identitas.
Wakil Sekretaris Jendral Demokrat, Jansen Sitindaon mengkritik Ade Armando. Menurutnya, sikap Ade Armando adalah sikap politik identitas yang berbahaya.
“Cukuplah kalian main-main gini Bang Ade. Untuk seluruh umat Kristen & umat agama lain saran saya: mari kita hentikan permainan politik identitas ini yang akhirnya mengalihkan segala hal tentang persoalan publik, pengelolaan negara dan lain-lain yang semestinya jadi bahasan.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum NasDem, Ahmad Ali, yang menyatakan hal serupa. Di matanya, Ade adalah pembenci Anies. “Ya kan hanya Ade Armando aja yang bisa jawab itu, kan hanya Ade Armando yang menyebarkan politik identitas,” kata Ahmad Ali belum lama ini.
Baca juga: Ade Armando Bongkar Aib Politik Demokrat-NasDem, “Mereka Panik”
Ade menganalisis soal suara pemilih dari Kristen dan pengaruhnya terhadap kemenangan Anies di Pilpres 2024. Menurutnya, umat Kristen harus bersatu tidak memilih Anies pada Pilpres 2024.
Penilaian tersebut langsung direspon Ade Armando. Dia pun menyebut Demokrat dan NasDem sedang panik.
“Artinya mereka panik karena strategi mereka terbongkar,” kata Ade, Jumat (4/11/2022), mengutip detik.com.
Ade menegaskan kalau dirinya bukanlah pengguna politik identitas.
“Nggak ada satupun dari kalimat saya yang bisa ditafsirkan sebagai politik identitas,” kata Ade.
“Justru kubu Anies Baswedan-lah yang disebutnya menggunakan politik identitas. Sebagaimana diketahui, PD, NasDem, bersama PKS adalah parpol yang cenderung punya kedekatan ke Anies. Apalagi, NasDem sudah menyatakan dukungannya ke pencapresan Anies,” tambahnya.
Lanjutnya, politik identitas yang diterapkan oleh kubu Anies antara lain adalah peristiwa Anies meresmikan gereja, berkumpul ke gereja, Anies mengenakan stola di gereja, dan memunculkan isu soal dukungan dari pastor untuk Anies meski kemudian muncul bantahan dari Keuskupan Agung Medan.
“Ada pula pernyataan bahwa Anies adalah Bapak Kesetaraan. Itu semua adalah kampanye untuk merebut hati umat Kristen,” kata Ade Armando.
Ade menilai Anies sudah dekat dengan kelompok yang tidak disetujui Ade dari dulu, yakni FPI dan kelompok simpatisan Habib Rizieq Shihab. Dia juga menyoroti ucapan Anies setelah dia berhasil menjadi Gubernur DKI Jakarta, yakni kemenangan di Pilgub DKI 2017 adalah kemenangan pribumi.
“Sekarang dia sedang berbaik-baik mendekati umat Kristen karena dia kepalang disebut sebagai bapak politik identitas,” kata Ade.
Ade mendeteksi strategi politik identitas sudah ada sejak 2017 meski Ade tidak memastikan apakah itu strategi Anies sendiri atau strategi kubu pendukung Anies. Namun yang jelas, Ade menilai Anies membiarkan adanya politik identitas tersebut.
“Umat Kristen jangan sampai terpedaya,” kata Ade.