227 total views
BOGOR – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memperingatkan para kepala daerah tentang pentingnya kebebasan beragama. Dia menegaskan bahwa setiap agama memiliki hak yang sama dalam beribadah.
Hal ini ditegaskan Jokowi saat memberikan sambutan pada Rakornas Kepala Daerah dan FKPD se-Indonesia, Selasa, 17 Januari 2023 di Sentul International Convention Centre, Bogor, Jawa Barat.
Rakornas tersebut dihadiri oleh seluruh kepala daerah tingkat kabupaten/kota hingga provinsi di Sentul
“Kemudian ini mumpung juga ketemu bupati dan wali kota. Mengenai kebebasan beribadah dan kebebasan beragama. Ini hati-hati. Ini yang beragama Kristen, Katolik, Hindu, dan Konghucu, hati-hati. Ini memiliki hak yang sama dalam beribadah. Memiliki hak yang sama dalam hal kebebasan beragama dan beribadah,” tegas Jokowi.
Ditegaskan Jokowi, beragama dan beribadah itu dijamin oleh konstitusi, sehingga para kepala daerah harus memahaminya. Jokowi tak ingin konstitusi dikalahkan oleh kesepakatan.
“Beragama dan beribadah itu dijamin oleh konstitusi kita, dijamin oleh UUD 1945 Pasal 29 ayat 2. Sekali lagi dijamin oleh konstitusi. Ini harus ngerti. Dandim, kapolres, kapolda, pangdam harus ngerti ini, kejari-kejati. Jangan sampai yang namanya konstitusi itu kalah oleh kesepakatan. Konstitusi tidak boleh kalah dengan kesepakatan,” terang Jokowi.
Jokowi pun mencontohkannya dengan adanya rapat Forum Kerukunan Umat Beragama. Dia juga tak ingin konstitusi kalah dengan perwali.
“Ada rapat, FKUB misalnya, ini misalnya, sepakat tidak memperbolehkan membangun tempat ibadah. Hati-hati lho, konstitusi kita menjamin itu. Ada peraturan wali kota atau ada instruksi bupati, hati-hati lho, kita semua harus tahu masalah ini. Konstitusi kita itu memberikan kebebasan beragama dan beribadah meskipun hanya satu, dua, atau tiga kota atau kabupaten, tapi hati-hati mengenai ini,” jelasnya.
Hal itu ditegaskannya lantaran masih melihat maraknya masalah kebebasan beragama. Dia merasa sedih jika mendengar kabar kasus seperti ini. “Karena saya lihat masih terjadi. Kadang-kadang saya berpikir, sesusah itukah orang yang akan beribadah. Sedih itu kalau kita mendengar,” pungkasnya.