HomeUncategorizedCILIWUNG! Sisa Dosa Anies di DKI Jakarta, Rampung Dilaundry Heru Budi

CILIWUNG! Sisa Dosa Anies di DKI Jakarta, Rampung Dilaundry Heru Budi

Published on

spot_img

 1,024 total views

JAKARTA – Nama eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kembali jadi perbincangan publik setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono meninjau proyek sodetan Kali Ciliwung di Jakarta Timur yang hampir rampung pada Selasa, 24 Januari 2023.

Pasalnya, Jokowi hingga Basuki memuji Penjabat Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono karena berhasil merampungkan pembebasan lahan proyek sodetan Ciliwung dalam waktu singkat.

Kurang dari setahun setelah dilantik sebagai penjabat gubernur, Heru berhasil membereskan pembebasan lahan sodetan Ciliwung. Sementara Anies, selama 5 tahun menjabat sebagai gubernur tidak berhasil mengatasi masalah tersebut.

“Pak Presiden bilang 6 tahun enggak diapa-apain. Normalisasi enggak diapa-apain. Sodetan enggak diapa-apain. Nah sekarang, alhamdullilah ada Pak Heru ini mulai dikerjakan lagi,” ungkap Basuki memuji Heru saat meninjau proyek tersebut.

Heru disebut hanya butuh 1,5 bulan untuk membebaskan lahan proyek sodetan Ciliwung . Hal itu dinilai sebagai prestasi yang tak pernah bisa dicapai Anies selama lima tahun memimpin Jakarta.

Sejumlah pihak hingga masyarakat umum pun terus menghubungkan proyek yang sempat mangkrak itu dengan apa saja yang dilakukan Anies selama memimpin DKI hingga trending di media sosial.

Baca juga: Duh! Media Besar dan Buzer Diami Korupsi Bansos DKI yang Libatkan “Junjungan” Mereka Nih

Perlu dicatat bahwa proyek pembangunan sodetan Ciliwung dikerjakan oleh Kementerian PUPR, sedangkan peran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di sini adalah untuk membebaskan lahan.

Proyek itu dimulai di era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kemudian ditargetkan rampung pada 2015, tapi terhalang masalah pembebasan lahan.

2015 lalu, Warga Bidara Cina menggugat Pemprov DKI terkait pembebasan lahan. Namun di tahun 2016, gugatan tersebut dikabulkan PTUN Jakarta, sehingga Ahok dipaksakan mengajukan kasasi.

Namun di tahun 2017, Ahok tumbang pada pemilihan gubernur (Pilgub) saat melawan Anies yang berpasangan dengan Sandiaga Uno.

Baca juga: Anies Belum “Laundry” Dosa Politik Pilgub DKI, Ngaku Aja Ogah

Setelah dilantik, Sandiaga yang kini menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berjanji akan merampungkan pembebasan lahan tersebut. Namun di 2019, Anies mencabut kasasi yang diajukan Ahok dan mengaku sudah memperoleh izin Jokowi untuk mencabut kasasi.

Alasan Anies mencabut kasasi agar status tanah bukan lagi sengketa dan pembebasan lahan bisa dilakukan dengan lebih mudah. “Kalau (gugatan) ini diteruskan, ujung-ujungnya kita perlu waktu bertahun-tahun lagi. Terus kapan selesainya proyek ini kalau statusnya sengketa terus?” ucap Anies pada September 2019 (suara.com).

Januari 2020, Anies kemudian membentuk tim khusus untuk membantu pengadaan lahan proyek sodetan Ciliwung lewat Keputusan Gubernur Nomor 1744 tahun 2019. Di akhir 2020, tepatnya di bulan September Anies mengeluarkan Instruksi Gubernur Nomor 52 tahun 2020 tentang Percepatan Peningkatan Sistem Pengendalian Banjir di Era Perubahan Iklim.

Dalam instruksi itu Anies memerintahkan percepatan pembebasan lahan di lima sungai di Jakarta, termasuk Ciliwung. Yang ditugaskan dalam instruksi tersebut antara lain Dinas Sumber Daya Air.

Namun hingga akhir masa jabatan pada 2022 lalu, tak satupun kebijakan bakal calon presiden (bacapres) Partai NasDem itu yang berhasil membereskan pembebasan lahan proyek sodetan Ciliwung.

Kemudian jika berkaca pada komentar Basuki, Anies juga tak serius membebaskan lahan untuk normalisasi sungai-sungai di Jakarta untuk pencegahan banjir.

Sebagai informasi, Sodetan Ciliwung merupakan terowongan sepanjang 1.268 meter yang pembangunan tahap pertamanya direncanakan pada 2013-2015. Kemudian, pembangunan tahap dua direncanakan pada 2021-2023.

Sodetan Ciliwung dapat mengurangi banjir di Jakarta karena mengalirkan air minimal 60 meter kubik per detik menuju KBT.

Sodetan terdiri dari dua jalur pipa yang masing-masing berdiameter 3,5 meter untuk mengalirkan sebagian debit banjir Sungai Ciliwung menuju KBT dan Kali Cipinang.

Artikel Terbaru

Prabowo utus Jokowi ke Pemakaman Paus: Politisasi dan Langgar Etika Diplomatik

JAKARTA -  Keputusan Presiden Prabowo Subianto mengutus mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu perwakilan Indonesia untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada 26 April 2025 menuai polemik.

Kontroversi Usulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional: Dinilai Melecehkan Reformasi 

INN NEWS - Usulan untuk menetapkan mantan Presiden Republik Indonesia kedua, Soeharto, sebagai pahlawan nasional kembali memicu polemik di tengah masyarakat. 

Wapres Bicara Bonus Demografi, Videonya Tuai Dislike Puluhan Ribu, Akhirnya Disembunyikan

JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini mengunggah video berjudul “Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia” di kanal YouTube pribadinya pada 19 April 2025.

Pemerintah Target di Atas 5%, tapi IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Hanya 4,7% di 2025-2026

INN NEWS - Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) kembali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam laporan terbarunya, World Economic Outlook (WEO) edisi April 2025. 

artikel yang mirip

Prabowo utus Jokowi ke Pemakaman Paus: Politisasi dan Langgar Etika Diplomatik

JAKARTA -  Keputusan Presiden Prabowo Subianto mengutus mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu perwakilan Indonesia untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada 26 April 2025 menuai polemik.

Kontroversi Usulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional: Dinilai Melecehkan Reformasi 

INN NEWS - Usulan untuk menetapkan mantan Presiden Republik Indonesia kedua, Soeharto, sebagai pahlawan nasional kembali memicu polemik di tengah masyarakat. 

Wapres Bicara Bonus Demografi, Videonya Tuai Dislike Puluhan Ribu, Akhirnya Disembunyikan

JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini mengunggah video berjudul “Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia” di kanal YouTube pribadinya pada 19 April 2025.