279 total views
INN NEWS – Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut orang-orang Barat terancam secara spiritual.
“Lihatlah apa yang mereka lakukan terhadap bangsanya sendiri: penghancuran keluarga, budaya dan identitas nasional, penyimpangan, dan penyalahgunaan anak-anak dinyatakan sebagai norma. Dan para pendeta dipaksa untuk memberkati pernikahan sesama jenis,” kata Putin saat pidato jelang setahun perang Rusia Ukraina di depan elit politik, militer, dan bisnis Moskow pada Selasa, 21 Februari 2023.
Menurut Putin, Barat telah memutarbalikkan fakta sejarah, terus-menerus menyerang budaya, Gereja Ortodoks, dan agama tradisional lain di Rusia.
Dalam kesempatan yang sama, Putin meyakini pihaknya tidak akan kalah dalam perang melawan Ukraina. Dia menyalahkan Barat telah menyulut pada konflik yang lebih besar.
Keputusan invasi ke Ukraina itu memicu konfrontasi terbesar dengan Barat sejak Perang Dingin dan runtuhnya Uni Soviet. Menurut para pemimpin Barat seperti Presiden AS Joe Biden, Putin harus kalah.
Pasukan Rusia telah mengalami tiga pembalikan medan perang utama sejak perang dimulai tetapi masih menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina. Puluhan ribu orang telah terbunuh dalam perang tersebut.
Putin menyebut ini adalah masa sulit dan menentukan bagi Rusia. “(Ini) peristiwa bersejarah terpenting yang membentuk masa depan negara kita dan rakyat kita, ketika masing-masing dari kita memikul tanggung jawab yang sangat besar,” katanya.
Dengan Barat mendukung Ukraina, posisi China telah mendapat sorotan dalam beberapa pekan terakhir. Diplomat top China, Wang Yi, akan segera mengunjungi Moskow.
Wang Yi diprediksi akan bertemu Putin. Amerika Serikat mengatakan khawatir Beijing mungkin mempertimbangkan untuk memasok senjata ke Rusia.
Pasokan senjata China ke Rusia akan berisiko meningkatkan potensi perang Ukraina menjadi konfrontasi antara Rusia dan China di satu sisi dan Ukraina serta aliansi militer NATO pimpinan AS di sisi lain.
Presiden AS Joe Biden mengunjungi Kyiv pada Senin, 20 Februari 2023, pertama kali sejak perang meletus. Washington menyampaikan komitmennya untuk mendukung Ukraina sampai akhir.
REUTERS