HomeUncategorizedBenarkah Ada Kesulitan Membangun Gereja di Solo?

Benarkah Ada Kesulitan Membangun Gereja di Solo?

Published on

spot_img

 470 total views

SOLO – Aksi intoleransi terhadap kaum minoritas marak terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Terbaru, publik dihebohkan aksi pembubaran terhadap ibadah jemaat Gereja Kristen Kemah Daud di Lampung.

Tidak hanya di Lampung, aksi intoleransi yang sama terjadi di Kecamatan Medan Marelan, Medan, Sumatera Utara.

Padahal Presiden Jokowi berkali-kali telah meminta para kepala daerah untuk mengantisipasi aksi intoleransi tersebut.

Setelah sejumlah aksi intoleransi terhadap gereja itu viral di media sosial, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang kerap aktif di Twitter juga ditanyakan oleh warganet soal apakah pelarangan dan kesulitan membangun tempat ibadah juga terjadi di Kota Bengawan itu.

Pantauan INN Indonesia di akun Twitter resmi orang nomor satu di Kota Solo itu, salah satu warganet bertanya ke Gibran soal gereja yang masih kesusahan cari izin.

“Pak @gibran_tweet mau tanya,kalau misal ada gereja yang masih kesusahan cari ijin baiknya di bubarkan atau di bantu perijinannya? Nuwun,” tulis akun @Yul***.

Gibran kemudian menjawab aku tersebut dengan menuliskan bahwa di Solo tidak ada gereja yang dipersulit izinnya.

“Sepengetahuan saya di solo tidak ada gereja yg dipersulit ijinnya. Ini lokasi dimana?,” tulis Gibran di Twitternya baru-baru ini.

Baca juga: Viral Warga Dilarang Ibadah dan Bangun Gereja, Gibran: di Solo Tidak Pernah

Akun lainnya, @ana*** bertanya ke Gibran apakah di Solo boleh bangun gereja.

“@gibran_tweet Mas kalo disolo boleh bangun gereja mas?” tulis akun itu.

“Tidak pernah ada pelarangan pembangunan gereja,” jawab Gibran.

(Tangkapan layar di Twitter Gibran Rakabuming)

Sementara itu, salah seorang warganet yang membagikan artikel INN Indonesia soal larangan ibadah jemaat Gereja di Medan juga direspon warganet lainnya di kolam komentar.

Salah satu akun menyinggung soal masalah pembangunan salah satu gereja di kawasan Manahan, Kota Solo.

“Koq adoh nyampe Medan dan Lampung koh dosen, itu lho di daerah Manahan jg intoleransi gereja kmrn. IMB gereja sdh terbit tp gak bisa mulai pembangunan gerejanya. Pemkot tdk kasih solusi,” tulis akun tersebut.

(Tangkapan layar komentar salah satu warganet di Facebook)

Hingga kini INN Indonesia masih melakukan penelusuran terkait kebenaran informasi tersebut.

Artikel Terbaru

Cuci Tangan Kasmujo di Skripsi Jokowi, Dulu Ngaku Pembimbing Kini Ingkar 

JAKARTA – Isu mengenai keabsahan skripsi mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali memanaskan jagat akademik dan politik. 

PSI Buka Pendaftaran Calon Ketum, Jokowi Berpeluang Maju

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi membuka pendaftaran calon ketua umum untuk periode selanjutnya, menyusul rencana pergantian Kaesang Pangarep dari posisi tersebut.

KPK dan Polri Masih Terafiliasi Jokowi? Prabowo Diduga Andalkan Kejaksaan yang Dibackup TNI

JAKARTA –Analis politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Selamat Ginting menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto kini lebih mengandalkan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam penegakan hukum ketimbang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), yang menurutnya masih dinilai publik terafiliasi dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kritik Pedas Gadis Asmat: Mahasiswa Papua Jangan Salahgunakan Beasiswa Negara!

INN NEWS - Desy Boban, seorang mahasiswi asal Asmat yang menempuh pendidikan di IPB University barubaru ini menyampaikan kritik tajam dan emosional lewat media sosialnya. 

artikel yang mirip

Cuci Tangan Kasmujo di Skripsi Jokowi, Dulu Ngaku Pembimbing Kini Ingkar 

JAKARTA – Isu mengenai keabsahan skripsi mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali memanaskan jagat akademik dan politik. 

PSI Buka Pendaftaran Calon Ketum, Jokowi Berpeluang Maju

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi membuka pendaftaran calon ketua umum untuk periode selanjutnya, menyusul rencana pergantian Kaesang Pangarep dari posisi tersebut.

KPK dan Polri Masih Terafiliasi Jokowi? Prabowo Diduga Andalkan Kejaksaan yang Dibackup TNI

JAKARTA –Analis politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Selamat Ginting menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto kini lebih mengandalkan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam penegakan hukum ketimbang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), yang menurutnya masih dinilai publik terafiliasi dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).