449 total views
INN NEWS – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menolak koalisi dengan partai politik (Parpol) yang mengusung eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Kamis, 23 Februari 2023 menegaskan, partai berlambang banteng itu tidak mungkin bergabung dengan Koalisi Perubahan yang digagas Partai NasDem, PKS, dan Demokrat.
Hasto menyoroti capres koalisi tersebut yakni Anies Baswedan yang selama ini dianggap sebagai antitesa Presiden Jokowi.
Kata Hasto, PDIP pasti akan berkoalisi tetapi tidak dengan koalisi yang mengusung antitesa Jokowi.
“Sehingga kami jelas berbeda dengan NasDem, Demokrat, PKS, yang telah mengusung Pak Anies Baswedan,” tegasnya.
Baca juga: Partai Ummat Usung Politik Identitas, PDIP: Tidak Akan Dapat Tempat di Indonesia
Dijelaskan Hasto, kepemimpinan Anies di DKI Jakarta sudah menunjukkan bahwa tidak ada kesinambungan kebijakan dengan Jokowi. Oleh sebab itu, Hasto menilai Anies tidak akan melanjutkan kebijakan Jokowi kala terpilih jadi Presiden.
“Dari gubernurnya saja sudah antitesa, banyak kebijakan Pak Jokowi yang tidak dilanjutkan. Apalagi nanti kebijakan-kebijakan untuk yang lebih besar. Karena politik ini dimulai dari hal yang lebih kecil,” paparnya.
Meski berbeda pandangan, Hasto mengucapkan selamat kepada NasDem, Demokrat, dan PKS yang semakin dekat untuk mendeklarasikan secara resmi makin memperkuat Koalisi Perubahan. Dia menyebut koalisi untuk menghadapi Pemilihan Umum memang hak dari tiap partai.
“Kami ucapkan selamat ketika NasDem, Demokrat, dan PKS sudah membangun suatu kerja sama politik tersebut dan semakin mengerucut,” kata Hasto.
Diketahui, PDIP merupakan satu-satunya partai yang bisa mengajukan Capres secara mandiri. Pasalnya, jumlah kursi yang dimiliki partai berlambang banteng moncong putih itu telah memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold.
Meskipun demikian, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, masih belum juga mengumumkan siapa Capres yang akan mereka usung. PDIP disebut memiliki dua kandidat kuat, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR RI Puan Maharani yang juga merupakan putri dari Megawati.