734 total views
INN NEWS – Sepekan ini publik riuh dengan “kick off” I Wayan Koster yang secara resmi menolak Israel untuk hadir di Bali dalam drawing Piala Dunia U-20.
Ganjar muncul sebagai “winger” menerima assist dari Koster.
Sorak sorai netizen +62 riuh mengisi atmosfer RI.
Sebagai wasit, Plt. Menpora Muhadjir Effendy memastikan permainan terus berjalan baik.
Dengan hakim garis Menkumham Mahfud MD memantau bola apabila keluar lapangan.
Sementara di pinggir lapangan ada Ibu Banteng yang menyaksikan permainan sesuai strategi arahannya.
Baca juga: Palestina Justru Tak Keberatan Timnas Israel ke Indonesia
Pihak “rival” Koster dan GP justru merupakan “kawan” sendiri. Sehingga daripada kawan berhadapan dengan kubu PKS dan khilafer yang punya indikasi bermain rusuh, lebih baik pertandingan adalah “All PDI-P Final.”
Gibran muncul menyatakan kesiapan Solo.
Di posisi kiper Erick masih mengamankan gawangnya.
Tiba-tiba dari luar lapangan muncul JK yang mau ikut bermain.
Maka tiba saatnya Jokowi masuk gelanggang.
Kalau boleh menebak selanjutnya adalah, babak “Erick save the day“….
Masih ingat hebohnya pawang hujan Mandalika?
Ini memang permainan tingkat tinggi. Tentu dengan high risk.
Penolakan-penolakan Israel yang tadinya riuh oleh PKS dan khilafer, orchestranya direbut PDIP.
Panggung penuh diisi oleh kader-kader PDIP
Opisisi digeser melipir.
Pemain keturunan Yaman mingkem gak ngisi panggung.
“Drama” ini semuanya sudah terukur oleh Jokowi dan teamnya, ET, Polri, TNI, BIN, dll.
Jokowi sengaja bertemu Dubes Palestina di Istana, tanggal 24 Maret 2023 lalu.
Dari situ Jokowi mendapat jaminan bahwa Palestina tidak akan “marah” karena ada timnas Israel di U20.
Pertemuan itu juga merupakan “unggah-ungguh” ala Jokowi untuk menjaga perasaan Palestina.
Dan terbukti, bahwa Palestina tidak mempermasalahkannya.
Statement dari pihak Palestina itu menjadi pijakan Jokowi dalam speech-nya malam ini.
Soal Piala Dunia U20, Jangan Campur Aduk Olahraga dengan Politik
“Saya menjamin keikutsertaan Israel tidak ada kaitannya dengan konsistensi posisi politik luar negeri kita terhadap Palestina, karena dukungan kita kepada Palestina selalu kokoh dan kuat,” ujar Presiden dalam keterangannya pada Selasa, 28 Maret 2023, di Istana Merdeka, Jakarta.
“Dalam urusan Piala Dunia U-20 ini, kita sependapat dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia bahwa FIFA memiliki aturan yang harus ditaati anggotanya. Jadi, jangan mencampuradukkan urusan olahraga dan urusan politik,” tegas Presiden.
“Saat ini, FIFA juga telah mengetahui adanya penolakan-penolakan terhadap keikutsertaan timnas Israel di Piala Dunia U-20. Tapi kita, baik pemerintah maupun PSSI masih terus berusaha agar ada solusi terbaik,” tutur Presiden Jokowi.
Pada akhirnya applause itu untuk Jokowi.
Selanjutnya, “Will Erick save the day?”
Erri Subakti