HomeGlobalFilipina Sebut China Kembali Membuat "Manuver Berbahaya" di Laut Cina Selatan

Filipina Sebut China Kembali Membuat “Manuver Berbahaya” di Laut Cina Selatan

Published on

spot_img

 428 total views

INN NEWS – Filipina, pada Jumat (28/4) menuduh penjaga pantai China melakukan “manuver berbahaya” dan “taktik agresif” di Laut China Selatan, dalam konfrontasi maritim antara kedua negara.

Dua kapal China bertindak agresif dan menimbulkan “ancaman signifikan terhadap keselamatan dan keamanan kapal Filipina dan awaknya”, kata penjaga pantai dalam sebuah pernyataan. Salah satu dari dua kapal China “melakukan manuver berbahaya” sekitar 150 kaki (45,72 m) dari sebuah kapal Filipina, katanya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Filipina, Teresita Daza, mengatakan China telah mengganggu patroli rutin dan harus “menahan diri dari tindakan yang dapat menyebabkan insiden yang tidak diinginkan”.

Adapun konfrontasi antara kedua negara ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya di bulan Februari, Filipina mengecam tindakan agresif kapal keamanan Beijing di Laut China Selatan yang menyorotkan sinar laser tingkat militer ke kapal patroli Filipina.

Sementara itu, China sendiri mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut China Selatan dengan “sembilan garis putus-putus” di peta yang membentang lebih dari 1.500 km dari daratannya dan memotong zona ekonomi eksklusif Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, dan Indonesia. Putusan arbitrase internasional pada tahun 2016 menolak garis itu karena tidak memiliki dasar hukum.

Melalui Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, pada hari Jumat (28/4), China mengatakan kapal Filipina telah menyusup ke perairan China dan “melakukan tindakan provokatif yang disengaja”.

“Kami mendesak Filipina untuk menghormati kedaulatan teritorial dan hak maritim China,” kata Mao.

Insiden ini terjadi pada akhir pekan yang sama ketika Menteri Luar Negeri China, Qin Gang, mengunjungi Manila, dan bertemu dengan Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr.

Marcos dijadwalkan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden, sekutunya, di Gedung Putih minggu depan, yang berdampak pada peningkatan pertahanan kedua negara, temasuk eskalasi skala latihan dan akses militer AS ke Filipina akhir-akhir ini. China diketahui keberatan akan hal itu.

Sebelumnya (22/4), Marcos dan Qin berdiskusi tentang perlunya komunikasi yang intensif tentang konflik maritim di Laut China Selatan.

“Kami sepakat untuk menjalin lebih banyak komunikasi agar setiap peristiwa yang terjadi di Laut Filipina Barat yang melibatkan China dan Filipina dapat segera diselesaikan,” kata Marcos, menurut pernyataan yang dirilis istana kepresidenan.

Manila mengacu pada bagian Laut Cina Selatan yang diklaimnya sebagai Laut Filipina Barat.

Marcos mengatakan kunjungan Qin sangat membantu dalam membicarakan berbagai hal dan melanjutkan pekerjaan untuk menumbuhkan hubungan antara kedua tetangga.

Meski demikian, persoalan Laut China Selatan lebih dari sekadar masalah garis teritorial. Perebutan pengaruh antara Barat dan Timur sudah lama menambah intensitas konflik antara China dan negara-negara Asia Tenggara.

Kendati demikian, dialog masih menjadi jalan tengah kedua negara untuk saling meredam ketegangan. Selebihnya, manuver-manuver yang dilakukan baik China maupun Filipina merupakan gertakan dan adu kuat antar keduanya.

Artikel Terbaru

Bongkar Pagar Laut Tangerang Ulah Oligarki Penyiksa Rakyat: Kalian Zalim

INN NEWS - Belum terbongkar dalang di balik pagar laut misterius di perairan Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, TNI Angkatan Laut (AL) bersama nelayan hingga Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membersihkan struktur bambu yang dianggap ilegal dan merusak ekosistem laut pada Rabu, 22 Januari 2025.

Propaganda Covid-19 hingga China Bikin AS Out dari WHO

INN INTERNASIONAL - 20 Januari 2025, Donald Trump, yang baru saja dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47, mengambil langkah yang signifikan dengan menandatangani perintah eksekutif untuk menarik Amerika Serikat dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Presiden Trump: AS Hanya Ada Jenis Kelamin Laki-laki dan Perempuan 

INN Internasional - Donald Trump dan JD Vance resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden AS. Keduanya dilantik pada Senin (20/1/2025) di Gedung Capitol AS, Washington DC.

Presiden Korsel Diperlakukan Setara dengan Napi Lain di Penjara

INN Internasional - Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol yang baru saja ditangkap akan menjalani proses hukum yang sama dengan tahanan lainnya. 

artikel yang mirip

Bongkar Pagar Laut Tangerang Ulah Oligarki Penyiksa Rakyat: Kalian Zalim

INN NEWS - Belum terbongkar dalang di balik pagar laut misterius di perairan Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, TNI Angkatan Laut (AL) bersama nelayan hingga Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membersihkan struktur bambu yang dianggap ilegal dan merusak ekosistem laut pada Rabu, 22 Januari 2025.

Propaganda Covid-19 hingga China Bikin AS Out dari WHO

INN INTERNASIONAL - 20 Januari 2025, Donald Trump, yang baru saja dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47, mengambil langkah yang signifikan dengan menandatangani perintah eksekutif untuk menarik Amerika Serikat dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Presiden Trump: AS Hanya Ada Jenis Kelamin Laki-laki dan Perempuan 

INN Internasional - Donald Trump dan JD Vance resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden AS. Keduanya dilantik pada Senin (20/1/2025) di Gedung Capitol AS, Washington DC.