294 total views
INN NEWS – Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu menegaskan, pihaknya tak takut apabila capres mereka yakni Ganjar Pranowo akan bertarung melawan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Hal itu ditegaskan Adian dalam rilis survei Poltracking Indonesia secara daring baru-baru ini.
Wakil Koordinator Tim Relawan Pemenangan Ganjar itu menegaskan lantaran Prabowo belum pernah punya pengalaman menang sepanjang Pilpres yang diikutinya.
“Bagaimana ya, bagaimana kita mau takut atau kita khawatir, kalau melawan Prabowo yang berkali-kali kalah. Prabowo belum pernah punya pengalaman menang, pengalamannya kalah terus,” kata Adian.
Menurut penilaian Tokoh Reformasi 1998 itu, Pilpres tak menyenangkan bila Ganjar bertarung dengan seseorang yang kerap kalah di pilpres. Sehingga dia berharap ada lawan yang seimbang sehingga pertandingan menjadi lebih seru.
“Sebenarnya enggak menyenangkan buat kita bertanding dengan orang yang berkali-kali kalah. Kayaknya bagaimana gitu, enggak asyik gitu loh,” kata Adian. Andre sorry, Ndre,” ujar Adian menyapa Ketua DPD Gerindra Andre Rosiade yang turut hadir dalam acara itu.
Dia lantas merespons ucapan Adian. Anggota DPR itu mengatakan seseorang yang angkuh bakal mengalami kekalahan. “Enggak apa-apa. orang angkuh bakal kalah, biasa itu. Mungkin enggak baca sejarah juga. [Abrahan] Lincoln itu kalah 20 kali, yang ke 21 itu menjadi presiden Amerika,” ujarnya.
Perdebatan keduanya pun berlanjut. Adian lantas menimpali pernyataan Andre lagi. Ia meminta agar Andre tak emosional merespons pernyataannya tersebut. Baginya, bila melawan seseorang yang kerap mengalami kekalahan menjadi kurang greget.
“Maksudnya begini, jangan emosional dong. Maksud gue kita butuh lawan yang juga pernah menang gitu loh. Kalau lawan yang kalah terus enggak greget gitu, loh,” kata Adian.
“Nah ini kan agak kurang asyik ketika kita diadu yang berkali-kali menang dengan yang belum pernah menang gitu loh, itu doang,” tambah Adian.
Andre pun membantah pernyataan Adian. Ia mengatakan Prabowo kerap menghasilkan tokoh-tokoh pemenang dalam pemilu.
Ia lantas menyinggung peran Prabowo ketika mendukung Jokowi-Ahok di Pilgub DKI Jakarta 2012 lalu. Kala itu, Jokowi-Ahok maju Pilgub DKI diusung oleh koalisi PDIP dan Gerindra. “Itu Pak Prabowo yang mengusungnya. Bahkan meyakinkan Bu Mega,” kata Andre.
Tak hanya itu, Andre mengatakan Prabowo berhasil mengantarkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilgub DKI 2017. Andre mengatakan Prabowo turut memberikan modal bagi Anies maju Pilgub DKI.
“Pak Prabowo yang mengantarkan menang jadi gubernur, diantar, dimodali, jadi gubernur DKI,” kata dia.
Mendengar penjelasan Andre, Adian lantas menilai Prabowo hanya memiliki kemampuan untuk memenangkan orang lain, namun belum bisa membawa kemenangan bagi dirinya sendiri.
“Nah ini juga dua hal yang berbeda, tidak bermaksud angkuh tidak bermaksud merendahkan, tidak, cuman bisa enggak sih kita dapatkan lawan yang memang seimbang gitu loh. itu doang,” kata Adian menimpali lagi.
Prabowo sempat maju sebagai calon presiden sejak tahun 2014 lalu. Kala itu, ia menggandeng Hatta Rajasa sebagai cawapresnya. Namun, pasangan ini mengalami kekalahan dari pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.
Prabowo kemudian mencoba peruntungannya lagi maju di Pilpres 2019 dengan menggandeng Sandiaga Uno. Namun, lagi-lagi kalah dari pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Gerindra kembali mendeklarasikan Prabowo menjadi capres untuk bertarung di Pilpres 2024. Gerindra pun telah menggandeng PKB untuk membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).