301 total views
INN NEWS – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 ke-42 yang akan digelar di Labuan Bajo Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah rampung sepenuhnya.
Kepastian tersebut disampaikan Jokowi di Labuan Bajo, Minggu, 7 Mei 2023.
Persiapan KTT yang akan digelar pada 10-11 Mei 2023 itu diperkirakan bakal dihadiri 3.000 orang.
“Tinggal 2 hari lagi, sudah siap, semuanya sudah siap, siap semua. Ndaklah (meninjau vanue lagi), wong kita kemarin terakhir sudah habis Lebaran kita cek, artinya ini tinggal pelaksanaan,” ujar Jokowi.
Dijelaskannya, dalam pelaksanaan KTT ASEAN 2023, Indonesia berprinsip kolaborasi dan kerja sama dengan siapa pun.
Baca juga: KTT ASEAN ke-42 Digelar di RI 3 Minggu Lagi, Lokasi Wisata dan UMKM Labuan Bajo Siap Dipromosikan
Bahas Konflik Mnyanmar
Jokowi tidak ingin ASEAN menjadi proxy siapa pun. “Karena yang kita inginkan ASEAN adalah terbuka, kerja sama dengan siapa pun, dengan negara mana pun, sehingga penyelesaian setiap masalah di ASEAN adalah prinsip dialog. Ini sangat penting sekali, utamanya di dalam masalah Myanmar,” kata Jokowi.
Ia menyebut persoalan konflik di Myanmar bakal dibahas secara khusus dalam forum tersebut. Jokowi mengatakan pihaknya tetap bakal menekankan penyelesaian konflik dengan dialog, bukan melalui sanksi.
Selain itu, lima konsensus akan dibawa Jokowi dalam KTT dan sudah diajukan dalam KTT ASEAN sebelumnya.
“Kita ingin konflik di Myanmar segera diselesaikan, yang pertama kekerasan dihentikan, yang kedua bantuan kemanusiaan harus sampai kepada rakyat di Myanmar, yang ketiga dialog yang penting, yang aktif tidak hanya di sini, tapi juga di Myanmar sendiri. Sudah harus aktif untuk berperan dalam dialog-dialog yang kita lakukan,” kata Jokowi.
Isu Lain yang Akan Dibahas
Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri, Sidharto R. Suryodipuro mengatakan ada sejumlah isu prioritas yang akan dibahas dalam KTT ASEAN 2023.
Isu tersebut antara lain tentang ketahanan pangan, stabilitas keuangan, ketahanan energi, dan juga isu kesehatan.
“Setelah pandemi, kita harus memastikan untuk bisa kembali bangkit di berbagai kegiatan pertumbuhan ekonomi. Termasuk pengembangan ekonomi digital,” kata Sidharto.
Sidharto mengatakan bahwa tahun in, ASEAN memiliki misi memastikan kawasannya tetap menjadi titik terang dalam perekonomian dunia. Misi tersebut untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi ASEAN dapat berlangsung stabil.
“Bahkan dari segi investasi dunia, ASEAN merupakan brightspot bagi berbagai negara,” kata Sidharto.
Peran ASEAN Menentukan Arah Perekonomian Dunia
Menurut laporan Worldometers, mengutip Tempo, per 31 Januari 2023 jumlah penduduk negara-negara yang tergabung dalam ASEAN mencapai 668,61 juta jiwa atau setara 8,34 persen dari total penduduk dunia saat ini yang mencapai 8,01 miliar. Dengan jumlah tersebut, negara ASEAN dapat memiliki peran penting dalam menentukan arah perekonomian dunia.
Selain itu, IMF juga memproyeksikan kawasan ASEAN akan mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada 2022 dan 4,6 persen pada 2023. Angka tersebut menjadikannya ASEAN sebagai salah satu kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi.
Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto menjelaskan menurut hasil penilaian terhadap Indeks Kerja Sama dan Integrasi Kawasan Asia-Pasifik (ARCII), menunjukkan bahwa kawasan Asia-Pacifik mampu memanfaatkan momentum ketidakpastian di tengah pandemi sebagai titik balik untuk meningkatkan kapasitas digital dan meningkatkan kerja sama regional.
Dalam hal ini, menurut Andi, Asia Tenggara menjadi sub-kawasan yang turut memperoleh nilai baik sejalan dengan ekspansi transaksi digital yang berlangsung.