254 total views
INN NEWS – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meresponi pernyataan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla yang bilang ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak terlalu ikut campur dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024.
JK saat menjawab pertanyaan awak media soal tidak diundangnya NasDem dalam pertemuan enam Ketum Parpol di Istana Kepresidenan baru-baru ini mengatakan, Jokowi seharusnya tidak terlalu melibatkan diri dalam perpolitikan jelang akhir jabatan.
JK lantas mencontohkan kala Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat sebagai Presiden.
Menurutnya seharusnya Jokowi mengundang NasDem jika membahas urusan negara.
“Ini point pertama tidak diundang. Tapi, kalau pertemuan itu membicarakan karena di Istana ya membicarakan tentang urusan pembangunan wajar saja. Tapi kalau bicara pembangunan saja mestinya NasDem diundang kan,” kata JK.
Baca juga: Kekuatan Spiritual Anies: Politik Identitas?
Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soejono menuding JK sebenarnya yang punya kepentingan capres 2024.
“Sebenarnya Pak JK juga punya kepentingan atas Calon Presiden 2024,” kata Nusyirwan dalam keterangan tertulisnya dari Detik, Senin (8/5/2023).
Kata Nusyirwan, Jk ingin berperan dalam penentuan capres dan cawapres. Sehingga menurutnya, JK memberi catatan ke Jokowi.
“Beliau juga ingin berperan dalam proses politik penetuan calon presiden/ WaPres, sehingga catatan ke pada Pak Jokowi juga karena Pak JK punya kepentingan politik,” ujarnya.
Lanjut Nusyirwan, jika sejalan dengan Jokowi, JK tidak akan menyampaikan catatan.
“Tentunya kalau sikap, cara dan kebijakan Pak Jokowi sejalan, Pak JK tidak akan menyampaikan catatan tentang Pak Jokowi, seperti cawe-cawe dan campur tangan,” ujarnya.