HomeOpiniJokowi Sedang 'Dipangku' Lawan Politiknya? 

Jokowi Sedang ‘Dipangku’ Lawan Politiknya? 

Published on

spot_img

 877 total views

INN NEWS – Istilah dipangku adalah istilah dalam bahasa Jawa yang berarti mendudukkan orang atau benda di pangkuan kita.

Dalam falsafah Jawa, dipangku dapat diartikan sebagai cara mengalahkan atau menundukkan orang dengan memuji dan meninggikannya.

Selama ini itulah kekuatan Jokowi yang berhasil membuatnya bekerja. Jokowi berhasil mengambil hati para lawan politiknya sehingga tidak banyak hambatan yang berarti selama dia bekerja.

Akan tetapi jurus yang menjadi andalan Jokowi ini nampaknya saat ini sedang dialamatkan kepadanya. Para lawan politiknya satu-persatu kini mulai mengelu-elukan Jokowi.

Para relawan sekarang tidak banyak yang mengkritisi dan hanya fokus untuk terus memuji Jokowi. Semoga Jokowi segera menyadari bahaya ini.

Baca juga: Wih, Anies Baswedan Gagal Nyapres, Koalisi Perubahan Bubar?

Sebagai rakyat waras yang dulu memilih Jokowi, kita harus menyadarkan bahwa masih ada banyak masalah yang perlu dikritisi darinya.

Masalah intoleransi, pendidikan yang belum jelas arah pembangunannya, hingga masalah birokrasi yang masih ruwet dan korup adalah beberapa masalah yang harus terus dikritisi. Saat ini kita tidak sedang memilih raja baru untuk Indonesia.

Politik demokrasi saat ini bertujuan memilih pekerja yang diamanahi mengelola pajak dan seluruh potensi yang ada di negara ini. Sebagai petugas politik, pak Jokowi atau siapa pun dipilih dan diberi kekuasaan supaya dapat bekerja untuk rakyat.

Semoga menjelang akhir jabatan, Jokowi tidak terjebak dan lupa diri akibat pujian yang terus diberikan. Panggilan hati untuk melayani dan bekerja keras menyadarkan Jokowi untuk tegak lurus pada hati nurani.

2024 semakin memasuki tahap akhir. Jokowi akan memasuki masa terakhir dan masa paling dalam kepemimpinan politik yaitu kembali menjadi rakyat dan mengembalikan kekuasaan yang telah dipercayakan oleh rakyat.

Jokowi mungkin perlu melihat kembali film Lord of the Ring.

Pada cerita puncak, sang pembawa cincin yang mendapat mandat untuk menghancurkan cincin sempat tergoda dengan pesona kekuatan cincin tersebut dan menjadi ragu untuk menghancurkannya.

Semoga Jokowi tidak tergoda kepentingan politik pribadi diakhir jabatannya.

 

Artikel Terbaru

Lagu ‘Semua Kisah Kita di Solo’ dari Elizabeth Sudira, Nostalgia dan Cinta untuk Kota Bengawan

SOLO - Elizabeth Sudira, penyanyi dan penulis lagu asal Solo yang pernah menyandang gelar Putri Solo 2010, kembali menghadirkan karya yang membangkitkan rasa cinta dan nostalgia terhadap kota kelahirannya melalui lagu berjudul "Semua Kisah Kita di Solo". 

Di Indonesia, Eks Napi Koruptor Mimpin Urusan Keuangan Negara 

INN NEWS - Penunjukan Burhanuddin Abdullah, seorang mantan narapidana korupsi, sebagai Ketua Tim Pakar Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) telah memicu gelombang kontroversi di tengah masyarakat Indonesia. 

Bank Masuk Danantara, Nasib Uang  Masyarakat Dalam Bahaya!?

INN NEWS - Pada Maret 2025, pemerintah Indonesia secara resmi mengalihkan saham mayoritas dari 13 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk empat bank besar, ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). 

Ongkos Terbit Utang Valas Pemerintah Berisiko Makin Mahal, Kek Turki yang Lagi Krisis 

INN INTERNASIONAL - Biaya penerbitan utang dalam valuta asing (valas) oleh pemerintah Indonesia berpotensi semakin mahal. 

artikel yang mirip

Lagu ‘Semua Kisah Kita di Solo’ dari Elizabeth Sudira, Nostalgia dan Cinta untuk Kota Bengawan

SOLO - Elizabeth Sudira, penyanyi dan penulis lagu asal Solo yang pernah menyandang gelar Putri Solo 2010, kembali menghadirkan karya yang membangkitkan rasa cinta dan nostalgia terhadap kota kelahirannya melalui lagu berjudul "Semua Kisah Kita di Solo". 

Di Indonesia, Eks Napi Koruptor Mimpin Urusan Keuangan Negara 

INN NEWS - Penunjukan Burhanuddin Abdullah, seorang mantan narapidana korupsi, sebagai Ketua Tim Pakar Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) telah memicu gelombang kontroversi di tengah masyarakat Indonesia. 

Bank Masuk Danantara, Nasib Uang  Masyarakat Dalam Bahaya!?

INN NEWS - Pada Maret 2025, pemerintah Indonesia secara resmi mengalihkan saham mayoritas dari 13 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk empat bank besar, ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).