337 total views
INN NEWS – Partai Move Forward (MFP) berhasil memenangkan pemilu Thailand dengan meraup suara terbanyak dalam perolehan sementara pada Minggu, 14 Mei 2023.
MFP mengamankan 151 kursi parlemen, disusul oleh Partai Pheu Thai dengan 141 kursi dan Partai Bhumjaithai dengan 70 kursi.
Kemenangan MFP menorehkan sejarah tersendiri bagi perpolitikan Thailand. Pasalnya, partai ini diisi oleh generasi muda yang turut menawarkan ide-ide demokrasi dan terobosan di sektor pemerintahan Thailand.
Pemimpin MFP yaitu Pta Limjaroenrat berkomitmen untuk melakukan demiliterisasi pemerintahan Thailand. Usulan ini dinilai mewakili kegelisahan anak-anak muda di Thailand dan berhasil membuat MFP banjir dukungan saat pemilu.
“Sangat jelas orang menuntut perubahan di sini (di Thailand). Sangat jelas sentimen zaman telah berubah dan kami mengembangkan kesepakatan untuk hari baru di sini,” ujar pemimpin 42 tahun tersebut.
Menyusul kemenangan sementara dalam quick count, MFP telah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan kawan politiknya, diantaranya Partai Pheu Thai, Pracharat, Thai Sang Thai, dan Seri Ruam Thai, untuk membentuk koalisi pemerintahan.
Gabungan koalisi tersebut membentuk total 308 kursi di parlemen, yang cukup untuk membentuk pemerintahan. Namun untuk memuluskan jalan Pita menuju kursi perdana menteri, Pita dan sekutunya masih perlu berhadapan dengan majelis tinggi atau senat beranggotakan 250 orang, yang anggotanya ditunjuk oleh petahana PM Prayuth CHan-o-cha.
Senat inilah disebut-sebut menjadi penghalang Pita melaju ke kursi Thailand-1, karena senat dikuasai oleh Angkatan Bersenjata Thailand (Kong Thap Thai), yang pada periode sebelumnya memilih kandidat yang pro-militer.
Kini, Pita pun harus bermanuver antara lain dengan menjalin kedekatan pada anggota senat.
Di tengah segala perjuangan ini, Pita berpesan untuk menghormati hasil pemilu nantinya.
“Kami siap menghormati dan melanjutkan perjuangan demokrasi semua pihak di masa lalu. Di waktu yang sama, kami juga siap memulihkan kepercayaan pada sistem demokrasi dan parlementer, demi tercipta transparansi dan efisiensi dalam perpolitik Thailand,” ungkap Pita, dikutip Channel News Asia.