249 total views
INN NEWS – Hongkong berencana melonggarkan aturan masuk untuk mendatangkan 27.000 pekerja asing.
Pemerintah Hongkong pada hari Selasa (13/6) mengumumkan rencananya untuk menempatkan pekerja, termasuk pekerja asing, di sektor-sektor yang mengalami kekurangan tenaga kerja yang
parah.
Rencana ini termasuk juga menetapkan kuota untuk puluhan ribu pekerja asing di
berbagai industri mulai dari konstruksi hingga penerbangan.
“Angkatan kerja adalah kunci utama pembangunan ekonomi kita”, ungkap Chris Sun, Sekretaris Tenaga Kerja dan Kesejahteraan pada konferensi pers yang merinci rencana tersebut.
Dalam beberapa sumber, peningkatan aktivitas ekonomi pasca pandemi serta kebijakan imigrasi pemerintah Hong Kong berperan menjadi faktor penyebab berkurangnya tenaga kerja,
khususnya di sektor jasa.
Industri penerbangan menjadi industri yang sangat terpengaruh oleh hal ini. Pemerintah banyak menemui adanya kekurangan staf frontliner bandara, yang akhirnya berdampak pada lambannya pelayanan seperti check-in penumpang, penanganan bagasi, dan penyediaan katering.
Upaya perekrutan akan membantu mengisi kesenjangan ini dan mendukung layanan
penerbangan Hong Kong, yang mengalami penurunan jumlah tenaga kerja yang signifikan dibandingkan dengan saat sebelum pandemi.
“Pemerintah berencana baru membuka kuota perekrutan sebanyak 12.000 pekerja asing di bidang konstruksi”, kata Sekretaris Pembangunan Bernadette Linn.
Hong Kong juga akan mempekerjakan hingga 6.300 tenaga kerja untuk industri penerbangan.
Pemerintah akan mulai membuka program rekrutmen untuk sektor konstruksi dan transportasi mulai Juli.
Diperlukan waktu sekitar dua bulan untuk memroses lamaran yang masuk. Pembukaan rekrutmen untuk pekerjaan di sektor lain ada total 26 sektor yang termasuk dalam program ini akan menyusul.
Deputi Menteri Keuangan Hong Kong, Michael Wong mengatakan, kuota pekerja kemungkinan akan terpakai penuh tahun depan.
Sebagian besar kemungkinan akan berasal dari orang-orang China daratan, sejalan dengan presiden sebelumnya, tambahnya.