556 total views
INN NEWS – Pertemuan Menlu ASEAN ke-56 dan Mitra Wicara ASEAN atau 56th ASEAN Ministerial Meeting/Post Ministerial Conference (AMM-PMC) resmi dimulai. Pertemuan tingkat tinggi ini akan berlangsung hingga tanggal 14 Juli 2023.
Tidak hanya negara anggota, AMM-PMC juga akan akan dihadiri oleh 29 negara dan 18 asosiasi, termasuk forum KTT Asia Timur dan forum regional lainnya. Mitra bicara ASEAN, AS, China, Rusia, Jepang, India, dan Uni Eropa juga akan berpartisipasi dalam pertemuan tersebut.
Sebanyak 10 menteri dari 11 negara ASEAN hadir dalam acara yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta.
Sementara perwakilan dari Myanmar absen karena kesepakatan ASEAN untuk tidak mengundang pemimpin politik Myanmar yang saat ini dikuasai oleh junta militer.
Pertemuan pada hari ini (11/7) dibuka dengan Pertemuan Para Pejabat Senior ASEAN.
Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan Komite Eksekutif Komisi Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (Southeast Asia Nuclear Weapon-Free Zone – SEANWFZ) yang menekankan pentingnya kerja sama dalam menjaga kawasan bebas senjata nuklir dan memperkuat keamanan kawasan.
Menurut Menlu RI Retno Marsudi, kawasan ASEAN harus bebas dari kekuatan dan alat yang berpotensi merusak.
Dia mengatakan bahwa risiko aktivitas senjata nuklir saat ini lebih tinggi dari sebelumnya, termasuk di Asia Tenggara.
“Menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan adalah prioritas utama kami,” tambah Retno.
Selain itu, konflik Myanmar juga masuk dalam agenda utama retreat para menlu ASEAN ini. Setelah kudeta militer pada tahun 2021, Myanmar berada dalam ketidakstabilan politik internal.
Myanmar di bawah pemerintahan junta juga gagal menerapkan rencana lima poin kesepakatan, yang disepakati dua tahun lalu, untuk mengakhiri kekerasan dan memulai kembali negosiasi penyelesaian krisis.
Kendati demikian, posisi ASEAN dalam konflik Myanmar juga disoroti media asing sebagai “hanya omongan belaka” dan menemui perbedaan pendekatan diplomatis.
Hingga saat ini, konflik Myanmar masih belum menemui titik terang. Pertemuan menlu ASEAN ini diharapkan membuahkan kesepakatan dan aksi ril bagi resolusi konflik Myanmar.
Sementara itu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat ditemui dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat, 7 Juli 2023, menegaskan sebagai negara tuan rumah, Indonesia akan mengerahkan upaya maksimal agar pertemuan AMM/PMC berjalan lancar.
“Indonesia siap menjembatani setiap perbedaan yang muncul,” katanya. Hasil dari beberapa pertemuan tersebut akan dibahas pada KTT ASEAN ke-43 pada September 2023.