HomeGlobalMenlu ASEAN Kumpul di Jakarta, Bahas Isu Zona Bebas Nuklir hingga Konflik...

Menlu ASEAN Kumpul di Jakarta, Bahas Isu Zona Bebas Nuklir hingga Konflik Myanmar

Published on

spot_img

 618 total views

INN NEWS – Pertemuan Menlu ASEAN ke-56 dan Mitra Wicara ASEAN atau 56th ASEAN Ministerial Meeting/Post Ministerial Conference (AMM-PMC) resmi dimulai. Pertemuan tingkat tinggi ini akan berlangsung hingga tanggal 14 Juli 2023.

Tidak hanya negara anggota, AMM-PMC juga akan akan dihadiri oleh 29 negara dan 18 asosiasi, termasuk forum KTT Asia Timur dan forum regional lainnya. Mitra bicara ASEAN, AS, China, Rusia, Jepang, India, dan Uni Eropa juga akan berpartisipasi dalam pertemuan tersebut.

Sebanyak 10 menteri dari 11 negara ASEAN hadir dalam acara yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta.

Sementara perwakilan dari Myanmar absen karena kesepakatan ASEAN untuk tidak mengundang pemimpin politik Myanmar yang saat ini dikuasai oleh junta militer.

Pertemuan pada hari ini (11/7) dibuka dengan Pertemuan Para Pejabat Senior ASEAN.

Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan Komite Eksekutif Komisi Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (Southeast Asia Nuclear Weapon-Free Zone – SEANWFZ) yang menekankan pentingnya kerja sama dalam menjaga kawasan bebas senjata nuklir dan memperkuat keamanan kawasan.

Menurut Menlu RI Retno Marsudi, kawasan ASEAN harus bebas dari kekuatan dan alat yang berpotensi merusak.

Dia mengatakan bahwa risiko aktivitas senjata nuklir saat ini lebih tinggi dari sebelumnya, termasuk di Asia Tenggara.

“Menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan adalah prioritas utama kami,” tambah Retno.

Selain itu, konflik Myanmar juga masuk dalam agenda utama retreat para menlu ASEAN ini. Setelah kudeta militer pada tahun 2021, Myanmar berada dalam ketidakstabilan politik internal.

Myanmar di bawah pemerintahan junta juga gagal menerapkan rencana lima poin kesepakatan, yang disepakati dua tahun lalu, untuk mengakhiri kekerasan dan memulai kembali negosiasi penyelesaian krisis.

Kendati demikian, posisi ASEAN dalam konflik Myanmar juga disoroti media asing sebagai “hanya omongan belaka” dan menemui perbedaan pendekatan diplomatis.

Hingga saat ini, konflik Myanmar masih belum menemui titik terang. Pertemuan menlu ASEAN ini diharapkan membuahkan kesepakatan dan aksi ril bagi resolusi konflik Myanmar.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat ditemui dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat, 7 Juli 2023, menegaskan sebagai negara tuan rumah, Indonesia akan mengerahkan upaya maksimal agar pertemuan AMM/PMC berjalan lancar.

“Indonesia siap menjembatani setiap perbedaan yang muncul,” katanya. Hasil dari beberapa pertemuan tersebut akan dibahas pada KTT ASEAN ke-43 pada September 2023.

Artikel Terbaru

Presiden Korsel Diperlakukan Setara dengan Napi Lain di Penjara

INN Internasional - Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol yang baru saja ditangkap akan menjalani proses hukum yang sama dengan tahanan lainnya. 

Anak Muda RI Paling Pesimis Soal Situasi Politik & Ekonomi Negara se ASEAN

INN NEWS - Sebuah survei terbaru dari ISEAS-Yusof Ishak Institute mengungkapkan bahwa anak-anak muda di Indonesia merupakan yang paling pesimistis terhadap situasi politik dan ekonomi di negaranya. Survei ini melibatkan 3.081 mahasiswa berusia 18-24 tahun dari enam negara ASEAN, termasuk Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Kemendiktisaintek Dipenuhi Karangan Bunga ‘Lawan Menteri Zalim’

JAKARTA - Karangan bunga berjejaran di Kantor  Kemendiktisaintek, Jakarta Pusat pagi ini Senin (20/1).

Besok Dilantik Jadi Presiden AS, Ini Dampak Trump 2.0 pada Pasar Keuangan

INN Internasional - Donald Trump akan kembali ke Gedung Putih pada Senin (20/1/2025) dan menjadi Presiden ke-47 Amerika Serikat (AS)

artikel yang mirip

Presiden Korsel Diperlakukan Setara dengan Napi Lain di Penjara

INN Internasional - Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol yang baru saja ditangkap akan menjalani proses hukum yang sama dengan tahanan lainnya. 

Anak Muda RI Paling Pesimis Soal Situasi Politik & Ekonomi Negara se ASEAN

INN NEWS - Sebuah survei terbaru dari ISEAS-Yusof Ishak Institute mengungkapkan bahwa anak-anak muda di Indonesia merupakan yang paling pesimistis terhadap situasi politik dan ekonomi di negaranya. Survei ini melibatkan 3.081 mahasiswa berusia 18-24 tahun dari enam negara ASEAN, termasuk Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Kemendiktisaintek Dipenuhi Karangan Bunga ‘Lawan Menteri Zalim’

JAKARTA - Karangan bunga berjejaran di Kantor  Kemendiktisaintek, Jakarta Pusat pagi ini Senin (20/1).