1,128 total views
INN NEWS – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan PBNU tidak pernah memberikan mandat khusus kepada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang saat ini dinakhodai oleh Muhaimin Iskandar atau yang akrab dikenal Cak Imin.
Penegasan itu disampaikan Wakil Sekretaris PBNU Sulaeman Tanjung pada Minggu, 6 Agustus 2023 melalui keterangan tertulisnya, mengutip.
Penegasan itu lantaran Cak Imin mengklaim PKB merupakan bagian dari PBNU dan akan memakai organisasi tersebut sebagai daya tarik untuk kepentingan Pilpres 2024.
“Tidak pernah ada titipan aspirasi atau mandat khusus ke PKB. Adapun aspirasi warga NU kami dititipkan kepada semua aktor dan partai politik yang ada. Jadi, perlu dicatat ya, tidak hanya PKB,” tegas Sulaeman.
“Kalau Muhaimin bilang PKB dapat mandat perjuangan dari NU, itu salah,” tegasnya lagi.
Lanjut Sulaeman, PKB hanya dipilih oleh kurang dari 10 persen warga Nahdliyin, artinya mayoritas warga Nahdliyin sebesar 90 persen ogah sama PKB.
“Ini yang harus menjadi PR PKB. Jangan hanya mengklaim tapi kenyataannya mayoritas warga NU tidak menitipkan aspirasinya melalui PKB,” kata Sulaeman.
Sehingga menurutnya PKB harus bekerja keras untuk menggaet suara banyak warga Nahdliyin.
“Silakan dibuktikan dengan upaya-upaya konkret memperjuangkan aspirasi NU. Tidak hanya main klaim dengan pernyataan-pernyataan saja,” ujarnya.
Cak Imin Pakai Daya Tarik PBNU untuk Kepentingan Pilpres 2024
Menurut Ketum PKB itu, PKB juga merupakan bagian dari PBNU.
“Penegasan NU-PKB, PKB-NU itu kan penguatan bagi kader-kader di bawah untuk terus solid, rapatkan barisan, pemilu sudah semakin dekat. Itu sebetulnya penegasan komitmen juangnya, komitmen juang ke NU-an. Karena PKB ini banyak mandat perjuangan NU,” kata Cak Imin di DPP PKB Jumat lalu.
Ia mengaku ingin bertemu dengan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.
“Ya pastilah. Ketemu atau tidak ketemu itu kan soal teknis ya. Tapi, prinsipnya adalah perjuangan kultural, perjuangan sosial, dan keagamaan ada di sana (PBNU). Perjuangan politik ada di sini (PKB),” pungkasnya.