1,821 total views
JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD, Rabu, 16 Agustus 2023 mengatakan, tak masalah jika ada yang menyebut dirinya bodoh, Fir’aun, hingga tolol.
“Saya tahu ada yang mengatakan saya ini bodoh, plonga-plongo, tidak tahu apa-apa, Fir’aun, tolol. Ya ndak apa-apa. Sebagai pribadi, saya menerima saja,” ucap Jokowi.
Namun Jokowi mengaku sedih. Dia mengatakan budaya santun bangsa seolah hilang.
“Tapi yang membuat saya sedih, budaya santun dan budaya budi pekerti luhur bangsa ini kok kelihatannya mulai hilang. Kebebasan dan demokrasi digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah,” ujarnya.
Baca juga: Presiden ke Depan Harus Bisa Lari Marathon untuk Indonesia Emas! Pilpres 2024 Penentu
Politisi PDIP itu awalnya berbicara tentang posisi presiden dan perkembangan media sosial.
“Posisi presiden itu tidak senyaman yang dipersepsikan. Ada tanggung jawab besar yang harus diemban. Banyak permasalahan rakyat yang harus diselesaikan dan dengan adanya media sosial seperti sekarang ini. Apa pun, apa pun bisa sampai ke presiden,” ujarnya.
Dia mengatakan media sosial bisa membuat presiden mengetahui masalah rakyat di pinggiran. Medsos, kata Jokowi, juga bisa berisi makian dan fitnah pada dirinya.
“Mulai dari masalah rakyat di pinggiran sampai kemarahan, sampai ejekan, dan bahkan makian dan fitnah. Bisa dengan mudah disampaikan dengan mediasosial,” ujarnya.