1,046 total views
INN NEWS – China bereaksi setelah adanya pertemuan antara Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di Pentagon, Amerika Serikat.
Pertemuan itu merupakan agenda bilateral kedua negara yang membahas tentang penguatan kerjasama, kesiapan penyelenggaraan ASEAN Defense Ministers Plus, kesepakatan pembeliaan alutsista, dan lainnya.
Dalam rilis yang diterbitkan Kementerian Pertahanan AS pada 26 Agustus, menerangkan hasil pertemuan Austin dan Prabowo, yaitu pandangan Indo-Pasifik Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (AOIP) yang sejalan dengan pandangan Indo-Pasifik AS. Tujuannya mewujudkan pertahanan, keamanan, ketenteraman, kesejahteraan, dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
Selain itu, rilis yang sama menyebutkan Kementerian Pertahanan AS menyebut kegiatan ekspansif China di Laut China Selatan melanggar Piagam PBB yang menegaskan bahwa batas-batas kedaulatan setiap negara harus dihormati.
Namun pernyataan ini dibantah oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin. Ia menyatakan bahwa Prabowo Subianto tidak pernah menyebutkan adanya tindakan ekspansi di Laut China Selatan. Ia menduga AS lagi-lagi memakai diplomasi koersif atau diplomasi kebohongan dengan mencatut nama Menhan Indonesia untuk memperkuat posisinya di kawasan.
“AS perlu sungguh-sungguh menghormati negara-negara di kawasan untuk menjunjung tinggi perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan. Berhenti mencampuri permasalahan Laut China Selatan, berhenti menimbulkan perselisihan dan menciptakan masalah,” kata Wenbin menegaskan.
Prabowo dalam Pusaran Konflik AS-China di LCS
Laut China Selatan sudah lama menjadi “area ajang adu kekuatan” dua kekuatan geopolitik dunia, AS dan China. China sendiri memiliki sengketa wilayah dengan beberapa anggota ASEAN, antara lain Filipina, Vietnam, Brunei Darussalam, Malaysia dalam klaim LCS.
Dalam tulisan Associated Press, para pemimpin ASEAN memperbarui seruan untuk menahan diri dalam perselisihan agar terhindar dari konfrontasi di LCS. Menurut Wenbin, negara-negara di kawasan juga bersepakat untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan, serta bekerja sama untuk pembangunan.
“Kami menentang upaya negara tertentu untuk menabur perselisihan dan menimbulkan masalah dengan mengabaikan kesejahteraan masyarakat di wilayah ini,” kata Wenbin.
Meskipun pengaruh dan kekuatan militer Tiongkok di kawasan ini berkembang pesat, Amerika Serikat tetap menjadi kekuatan militer yang dominan. Washington memiliki aliansi keamanan dengan Filipina dan hubungan yang kuat dengan beberapa anggota ASEAN lainnya, termasuk Indonesia.
Pada bulan Mei 2023, Kepala Staf Angkatan Darat A.S. James McConville bertemu dengan Prabowo membahas pendalaman kerja sama, termasuk meningkatkan latihan militer antar negara.
“Kami mempunyai banyak teman di kawasan ini, dan kami bekerja sama secara erat. Kita semua mempunyai kepentingan yang sama untuk kawasan ini: perdamaian, keamanan, stabilitas,” kata McConville (12/5) dikutip dari Associated Press. “Itulah sebabnya kami bekerja sama dalam menjaga Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka untuk semua orang.”
Subianto mengatakan peningkatan dan pemeliharaan perdamaian di kawasan “adalah kepentingan kita bersama,” namun menekankan sikap netral Indonesia, dengan mengatakan bahwa Indonesia ingin menjaga hubungan dengan semua negara, “terutama dengan semua negara besar.”
Dalam kasus pencatutan nama Prabowo dalam siaran pers Kementerian Pertahanan AS, pihak Indonesia mengatakan kepada Kedutaan Besar China di Indonesia bahwa apa yang dijelaskan oleh AS tidak benar, dan tidak ada konten seperti itu yang dapat ditemukan dalam siaran pers pihak Indonesia pada pertemuan yang sama.
Sementara itu dalam kunjungannya di AS, Prabowo menandatangani MOU tentang komitmen pembelian 24 unit pesawat tempur F-15EX, jet tempur terbaru generasi 4.5 di markas besar Boeing di St. Louis, Missouri. Dia juga menyaksikan penandatanganan pengadaan helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk di fasilitas Lockheed Martin di Washington.
Indonesia memang tak punya sengketa maritim dengan China di Laut China Selatan. Namun, manuver kapal-kapal China di perairan dekat Natuna sempat bersitegang dengan Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI karena China kerap memasuki zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia.
Apakah langkah Prabowo yang akhir-akhir ini mesra dengan AS merupakan caranya mendapatkan backing kekuatan dalam konflik LCS? Tidak ada yang tahu, tapi pastinya sudah seharusnya Prabowo mengedepankan stabilitas kawasan dan berhati-hati dalam bermain relasi dengan negara-negara besar agar tidak timbul kegaduhan lagi.