HomeHeadlineIntegritas dan 'Mindset' Melayani Jadi Warisan Berharga Ganjar untuk Jateng

Integritas dan ‘Mindset’ Melayani Jadi Warisan Berharga Ganjar untuk Jateng

Published on

spot_img

 398 total views

SEMARANG – Integritas dan mindset aparatur sipil negara (ASN) yang melayani, menjadi legacy terpenting selama 10 tahun kepemimpinan Ganjar Pranowo di Jawa Tengah.

Selasa, 5 September menjadi hari terakhir Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah.

Banyak capaian yang telah diraih Jateng dalam sepuluh tahun kepemimpinan Ganjar Pranowo.

Di antaranya penurunan angka kemiskinan hingga satu juta jiwa, penurunan angka kematian ibu dan bayi, pembangunan infrastruktur jalan yang mencapai 90 persen, sampai akses pendidikan bagi siswa dari keluarga tak mampu.

Ganjar mengatakan, seluruh capaian itu menjadi ringan diraih karena dukungan seluruh unsur masyarakat. Khususnya kepada ASN di lingkup Pemprov Jawa Tengah yang mensukseskan reformasi birokrasi.

“Mindset-nya mereka mau berubah, mungkin satu dua yang mindset-nya tidak berubah itu yang barangkali menjadi kerikil. Alhamdulillah semua pada akhirnya mereka mau berubah,” katanya.

Ganjar berharap agar integritas yang telah dibangun dalam 10 tahun belakangan ini bisa terus dijaga. Sehingga, masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang terbaik.

“Perubahan mindset yang kurang lebih dibangun selama sepuluh tahun, jangan sampai hancur, sehingga melayani masyarakat dan tidak korupsi itu tindakan penting untuk sebuah birokrasi,” tegasnya.

Disinggung soal legacy terbaiknya selama dua periode memimpin Jawa Tengah, Ganjar tanpa ragu menyebut perubahan mindset birokrasi yang berintegritas.

“Mengubah mindset. Satu melayani, dua menjaga integritas. Itu dua yang paling penting menurut saya. Kalau soal indeks dengan seluruh politk anggaran itu semua orang boleh berdebat, tapi dua itu menurut saya yang paling terlihat dan terasa,” tandasnya.

Ribuan masyarakat dari seluruh unsur di Jawa Tengah memadati Gelanggang Olah Raga Jatidiri, Kota Semarang, Selasa (5/9/2023).

Mereka hadir khusus untuk bertemu Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen, yang hari ini purnatugas sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng.

Acara itu dihadiri 7.000 orang berasal dari Forkopimda Jawa Tengah, pejabat eselon II, III, IV dan staf pemprov, instansi vertikal, kepala sekolah dan guru, direksi BUMD, organisasi wanita, ormas, organisasi usaha, kepala desa, budayawan, difabel, camat, hingga nelayan.

Turut mendampingi pula istri Ganjar yakni Siti Atikoh Supriyanti dan istri Taj Yasin, Nawal Nur Arafah.

Pada momen perpisahan dan undur diri, keempatnya tak kuasa menahan haru saat menyalami masyarakat.

**Humas Jateng

 

 

 

 

 

 

Artikel Terbaru

Presiden Korsel Diperlakukan Setara dengan Napi Lain di Penjara

INN Internasional - Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol yang baru saja ditangkap akan menjalani proses hukum yang sama dengan tahanan lainnya. 

Anak Muda RI Paling Pesimis Soal Situasi Politik & Ekonomi Negara se ASEAN

INN NEWS - Sebuah survei terbaru dari ISEAS-Yusof Ishak Institute mengungkapkan bahwa anak-anak muda di Indonesia merupakan yang paling pesimistis terhadap situasi politik dan ekonomi di negaranya. Survei ini melibatkan 3.081 mahasiswa berusia 18-24 tahun dari enam negara ASEAN, termasuk Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Kemendiktisaintek Dipenuhi Karangan Bunga ‘Lawan Menteri Zalim’

JAKARTA - Karangan bunga berjejaran di Kantor  Kemendiktisaintek, Jakarta Pusat pagi ini Senin (20/1).

Besok Dilantik Jadi Presiden AS, Ini Dampak Trump 2.0 pada Pasar Keuangan

INN Internasional - Donald Trump akan kembali ke Gedung Putih pada Senin (20/1/2025) dan menjadi Presiden ke-47 Amerika Serikat (AS)

artikel yang mirip

Presiden Korsel Diperlakukan Setara dengan Napi Lain di Penjara

INN Internasional - Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol yang baru saja ditangkap akan menjalani proses hukum yang sama dengan tahanan lainnya. 

Anak Muda RI Paling Pesimis Soal Situasi Politik & Ekonomi Negara se ASEAN

INN NEWS - Sebuah survei terbaru dari ISEAS-Yusof Ishak Institute mengungkapkan bahwa anak-anak muda di Indonesia merupakan yang paling pesimistis terhadap situasi politik dan ekonomi di negaranya. Survei ini melibatkan 3.081 mahasiswa berusia 18-24 tahun dari enam negara ASEAN, termasuk Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Kemendiktisaintek Dipenuhi Karangan Bunga ‘Lawan Menteri Zalim’

JAKARTA - Karangan bunga berjejaran di Kantor  Kemendiktisaintek, Jakarta Pusat pagi ini Senin (20/1).