498 total views
INN NEWS – Wacana pertemuan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri ramai diperbincangkan publik.
Wacana pertemuan antara Presiden ke-5 dan ke-6 Indonesia itu mencuat setelah Demokrat resmi keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Bacapres Anies Baswedan.
PDIP dan Demokrat sama-sama buka suara soal wacana tersebut.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Demokrat Jansen Sitindaon melalui keterangan di salah satu sumber resmi, Rabu, 6 September 2023 menilai wacana pertemuan SBY dan Megawati sebagai suatu hal yang baik.
Pertemuan keduanya kata Jansen bukan saja akan berdampak baik bagi politik elektoral menjelang Pilpres 2024, namun lebih jauh bagi masyarakat.
“Rekonsiliasi nasional yang diharapkan seluruh rakyat Indonesia akhirnya terjadi. ‘Tembok berlin’ Indonesia akhirnya runtuh,” kata Jansen.
Pernyataannya itu sekaligus merespons politikus PDIP Deddy Sitorus yang menyebut partainya tengah menunggu sikap final Demokrat.
Dia mengatakan PDIP membuka pintu wacana pertemuan Mega dan SBY.
Merespons hal itu, Jansen mengatakan saat ini Demokrat baru saja menyelesaikan perceraian dengan rekan koalisi lama. Sehingga belum menentukan arah koalisi selanjutnya.
Demokrat lanjut Jansen saat ini tengah melakukan konsolidasi internal. Setelah menggelar rapat dengan pengurus pusat, hari ini Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengumpulkan seluruh Ketua tingkat daerah.
“Jadi di internal, sekarang kita semua sedang bekerja membahas untuk melangkah kerjasama yg baru ini. Tentu lampu hijau di publik yg sudah disampaikan teman-teman PDIP ini akan jadi pembahasan bagi kami untuk menentukan langkah berikutnya,” ucap dia.
Sementara itu, Ketua BPOKK DPP Demokrat Herman Khaeron mengutip CNN, memohon doa restu agar SBY dan Megawati bisa bertemu.
Dia juga menyinggung soal PDIP yang masih membuka pintu bagi partai-partai yang hendak mendukung Ganjar Pranowo. Menurutnya, Partai Demokrat masih berkomunikasi dengan PDIP.