511 total views
INN NEWS – Belakangan ini muncul dorongan duet Bacapres PDIP Perjuangan (PDIP) dan sekutunya dengan Bacapres Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Meski keduanya sudah memiliki koalisi masing-masing, duet ini dinilai masih bisa terjadi lantaran politik di Indonesia yang begitu dinamis. Sehingga di last minute pendaftaran Capres Cawapres, duet ini mungkin saja terjadi
Berbicara untuk Antara, Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat menyebut bahwa PDIP membuka peluang untuk memasangkan Ganjar dengan Prabowo sebagai Capres dan Cawapres.
Menurutnya, dinamika politik menjelang Pilpres 2024 masih bersifat dinamis, karena sebulan jelang pendaftaran capres cawapres ke KPU akan banyak dinamika politik yang dapat terjadi.
Namun demikian, Djarot tidak mengetahui apabila ada pembicaraan di internal PDIP terkait duet Ganjar – Prabowo.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani juga mengatakan bahwa peluang Ganjar berduet dengan Prabowo sebagai suatu hal yang mungkin saja terjadi.
Meski begitu ,Puan menyebut bahwa pihaknya akan melihat dinamika politik pada beberapa waktu kedepan untuk menakar peluang kemungkinan tersebut.
“Ya, kita lihat lagi bagaimana dinamikanya selama satu bulan ini, apakah kemudian bisa terjadi atau tidak terjadi, kan semua partai punya kalkulasinya,” ujar Puan di salah satu stasiun TV belum la ini.
Sementara itu, Prabowo Subianto usai acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis malam, 21 September 2023 mengomentari wacana duet maut itu.
Prabowo tidak memberikan penolakan secara terang-terangan, melainkan malah menyinggung soal kerukunan.
“Yang kita dambakan adalah selalu persatuan, kerukunan,” kata Prabowo.
Duet Ganjar-Prabowo atau Prabowo-Ganjar: Merem Aja Menang
Sementara itu kepada Berita Satu, Pengamat politik dari Paramater Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, duet bacapres Ganjar dan Prabowo bakal mudah memenangkan kontestasi Pilpres 2024.
Pasalnya, duet Ganjar-Prabowo atau sebaliknya merupakan gabungan dua kekuatan politik besar baik dari segi figur, mesin partai, dan para relawannya.
“Kalau memang duet ini terwujud, saya kira, bisa dipastikan pemenangnya adalah duet Ganjar-Prabowo atau Prabowo-Ganjar karena ini merupakan dua kekuatan besar yang cukup kuat, merem aja, udah pasti menang,” ujar Adi.
Saat ini, Ganjar dan Prabowo bersaing ketat di urutan pertama dan kedua elektabilitas capres 2024 dari sejumlah hasil survei lembaga-lembaga kredibel. Keduanya terpaut cukup jauh dengan elektabilitas bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan.
Umumnya Ganjar unggul di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sedangkan Prabowo unggul di Jawa Barat, DKI Jakarta dan luar Jawa. Jika Ganjar dan Prabowo berduet di Pilpres 2024, maka dengan mudah akan mengalahkan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Selain itu, Ganjar dan Prabowo juga didukung koalisi yang kuat. Ganjar Pranowo sudah resmi diusung sebagai capres oleh PDIP, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura dan Perindo. Jika merujuk hasil Pemilu 2019, dua parpol yang lolos masuk parlemen, yakni PDIP meraih 128 kursi dan PPP sebanyak 19 kursi. Total kursi parpol pendukung Ganjar sebesar 147 kursi.
Sementara Prabowo sudah resmi diusung oleh partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, PBB, Partai Gelora, Partai Garuda dan Partai Demokrat. Total kursi parlemen yang mendukung Prabowo sebanyak 261 kursi dengan perincian Gerindra sebanyak 78 kursi, Golkar 85 kursi, PAN 44 kursi dan Demokrat 54 kursi.
Dengan demikian, jika Ganjar-Prabowo bersatu di Pilpres 2024, maka kekuatan politiknya 408 kursi di parlemen. Jumlah ini kalah jauh dengan partai pengusung Anies-Cak Imin yang totalnya berjumlah 167 kursi dengan perincian Nasdem sebanyak 59 kursi, PKB 58 kursi dan PKS 50 kursi.
Meskipun demikian, Adi Priyatno menilai duet Ganjar-Prabowo atau sebaliknya sulit diwujudkan. Pasalnya, Ganjar maupun Prabowo sama-sama mau menjadi capres dan susah mengalah untuk menjadi cawapres di Pilpres 2024.