HomeTrendingAlam Ganjar: Kekuasaan Itu Bukan Kemewahan atau Keistimewaan 

Alam Ganjar: Kekuasaan Itu Bukan Kemewahan atau Keistimewaan 

Published on

spot_img

 764 total views

SOLO – Putra tunggal Gubernur Jawa Tengah ke-15 Ganjar Pranowo yakni Muhammad Zinedine Alam Ganjar belakangan ini mencuri perhatian publik. Terbaru, Alam jadi sorotan dan menuai pujian usai memberi komentar soal arti kekuasaan saat berbicara di program ‘Rosi’ Kompas TV bersama kedua orang tuanya baru-baru ini.

Saat ditanya arti kekuasaan oleh presenter Rosi Silalahi, Alam pun memberi pandangan sendiri.

Bagi Mahasiswa Teknik Industri Universitas Gadjah Mada itu, kekuasaan bukan sekadar privilege tapi tentang bagaimana si pemiliknya memberi pengaruh dan bertanggung jawab kepada banyak orang.

“Kekuasaan itu cuma terminologi aja sih, yang perlu kita sadari dari kata kekuasaan itu adalah bagaimana sesuatu kekuasaan itu bisa mempengaruhi banyak orang. Let’s focus on that (Mari berfokus pada itu, red) aja gitu,” tegas Alam.

Alam menuturkan, seseorang yang memiliki kekuasaan punya tanggung jawab tertinggi terhadap masyarakat.

“Bagaimana hal itu bisa berpengaruh pada orang banyak karena di saat orang memegang kekuasaan paling tinggi, dia itu orang yang paling tinggi memiliki tanggung jawab paling besar ke masyarakat,” katanya.

Alam juga mengartikan bahwa orang yang memiliki kekuasaan tidak perlu fokus terhadap hal di luar tanggung jawabnya.

“Itu bukan sisi yang perlu dilihat, tidak perlu diperhatikan juga, dan tidak berpengaruh terhadap apa-apa,” ucap Alam.

Putra semata wayang pasangan Ganjar dan Atikoh menyebut kekuasaan adalah bagaimana memberikan kebermanfaatan bagi orang banyak.

“Dan juga privilege untuk menuangkan pikiran, idealisme dan apa yang kita punya untuk khalayak banyak, itu privilege paling tinggi menurut saya,” tandasnya.

 

Artikel Terbaru

Dengar Kata Bu Wamen: Mau Banyak Duit? Jangan Banyak Anak!

CILACAP - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, mendorong perempuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi guna memperkuat ketahanan keluarga.

Iman Kristen Tak Bisa Dipisahkan dari Politik: Mengapa Kemitraan Gereja, Negara, dan Bisnis Dibutuhkan untuk Bangun Peradaban?

OPINI - Di banyak daerah dan negara dengan mayoritas penduduk Kristen, sebuah ironi mencolok tengah berlangsung: di tengah dominasi angka, komunitas Kristen sering kali menjadi kantong-kantong kemiskinan, ketertinggalan, dan kehilangan daya tawar dalam membentuk peradaban.

PSI Akan Milih Ketum Baru di Solo meski Kaesang Baru Menjabat 2 Tahun  

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berencana menggelar Kongres I di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Juli 2025 mendatang. Dalam agenda tersebut, PSI akan mengadakan pemilihan ketua umum untuk periode berikutnya. 

MK Stopkan Penyalahgunaan UU ITE, Boleh Kritik Pemerintah Tanpa Takut 

JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia mengeluarkan putusan penting yang membatasi penerapan pasal penghinaan atau pencemaran nama baik dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). 

artikel yang mirip

Dengar Kata Bu Wamen: Mau Banyak Duit? Jangan Banyak Anak!

CILACAP - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, mendorong perempuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi guna memperkuat ketahanan keluarga.

Iman Kristen Tak Bisa Dipisahkan dari Politik: Mengapa Kemitraan Gereja, Negara, dan Bisnis Dibutuhkan untuk Bangun Peradaban?

OPINI - Di banyak daerah dan negara dengan mayoritas penduduk Kristen, sebuah ironi mencolok tengah berlangsung: di tengah dominasi angka, komunitas Kristen sering kali menjadi kantong-kantong kemiskinan, ketertinggalan, dan kehilangan daya tawar dalam membentuk peradaban.

PSI Akan Milih Ketum Baru di Solo meski Kaesang Baru Menjabat 2 Tahun  

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berencana menggelar Kongres I di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Juli 2025 mendatang. Dalam agenda tersebut, PSI akan mengadakan pemilihan ketua umum untuk periode berikutnya.