HomeHeadlineSemua Elemen Harus Mengawal MK Agar Tak Jadi Instrumen Penopang Dinasti Jokowi

Semua Elemen Harus Mengawal MK Agar Tak Jadi Instrumen Penopang Dinasti Jokowi

Published on

spot_img

 536 total views

INN NEWS – Ketua Dewan Nasional SETARA Institute Jakarta, Hendardi menyatakan, Mahkamah Konstitusi akan menjadi penopang dinasti Presiden Joko Widodo atau Jokowi apabila putusannya pada permohonan batas usia minimal capres-cawapres memberi peluang Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka maju di Pilpres 2024.

Kalau itu terjadi, menurutnya cara tersebut adalah cara terburuk yang pernah dijalankan penguasa.

“MK akan menjadi penopang dinasti Jokowi, jika karena putusannya, Gibran bisa berlaga dan memenangi Pilpres. Ini adalah cara politik terburuk yang dijalankan oleh penguasa dari semua Presiden yang pernah menjabat,” kata Hendardi kepada sebuah sumber resmi belum lama ini.

Hendardi mengatakan perkara uji materiil ketentuan batas usia capres-cawapres di MK memasuki episode kritis dan membahayakan karena bukan demi hak konstitusional warga, melainkan melanggengkan kekuasaan Jokowi dan keluarga.

Sebab, tak hanya mempermasalahkan batas usia, ada pemohon meminta tafsir dan makna konstitusional ketentuan batas usia itu dimaknai dengan bahwa syarat usia 40 tahun atau pernah menjabat sebagai gubernur/bupati/walikota.

Untuk itu, Hendardi menilai semua elemen harus mengingatkan dan mengawal MK agar tidak menjadi instrumen penopang dinasti Jokowi.

Sebagai informasi, MK bakal menggelar sidang putusan uji materiel UU Pemilu yang mengatur tentang batas usia minimal capres-cawapres pada Senin (16/10).

Sementara itu nama putra sulung Jokowi yakni Gibran masuk dalam daftar Bacawapres Prabowo Subianto. Meski begitu usia Gibran tak memenuhi persyaratan.

Sehingga Prabowo dan Koalisinya masih menunggu hasil putusan MK untuk mempertimbangkan Gibran sebagai Bacawapres.

 

Artikel Terbaru

Pelatihan Menulis Aksara Jawa di PKK Kelurahan Danukusuman: Menjaga Warisan Leluhur di Era Digital

INNNEWS— Dalam upaya melestarikan budaya lokal di tengah arus modernisasi, PKK Kelurahan Danukusuman menggelar...

Pembukaan Rumah Belajar Pancasila Joyosuran: Wadah Baru Menggerakan Kesadaran Belajar Masyarakat

INNNEWS – Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, pagi ini menjadi saksi peristiwa...

Kasus Roy Suryo vs Jokowi: Ijazah Palsu, Pencemaran Nama Baik, dan Dugaan “Kasus Sandera”

Perseteruan hukum antara Roy Suryo dan kawan-kawan (Roy cs) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi)...

Lewat Open Booth Perdana di MCP Malang, Sekolah Programming Indonesia Kenalkan Pola Pikir Computational Thinking pada Anak

INNNEWS – Sekolah Programming Indonesia (SPI) resmi membuka booth perdananya di Malang City Point (MCP),...

artikel yang mirip

Pelatihan Menulis Aksara Jawa di PKK Kelurahan Danukusuman: Menjaga Warisan Leluhur di Era Digital

INNNEWS— Dalam upaya melestarikan budaya lokal di tengah arus modernisasi, PKK Kelurahan Danukusuman menggelar...

Pembukaan Rumah Belajar Pancasila Joyosuran: Wadah Baru Menggerakan Kesadaran Belajar Masyarakat

INNNEWS – Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, pagi ini menjadi saksi peristiwa...

Kasus Roy Suryo vs Jokowi: Ijazah Palsu, Pencemaran Nama Baik, dan Dugaan “Kasus Sandera”

Perseteruan hukum antara Roy Suryo dan kawan-kawan (Roy cs) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi)...