551 total views
INN NEWS – Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata mengomentari program unggulan pasangan capres cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Hal itu disampaikan Isa dalam Konferensi Pers APBN KiTA, di Kemenkeu, Jakarta Pusat, dilihat Kamis, Kamis, 26 Oktober 2023.
Program yang dikomentari Isa yakni Kartu Indonesia Sehat (KIS) Lansia dan Dana Abadi Pesantren yang disebut Isa sudah ada di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Disebutnya, Prabowo-Gibran hanya menambahkan unsur lansia dalam program KIS, sehingga menurutnya KIS Lansia sebenarnya tidak diperlukan.
Hal tersebut lantaran para lanjut usia tersebut sudah terakomodir dalam program KIS saat ini.
Dijelaskan Isa, para lansia dari keluarga tidak mampu sudah tercover dalam data program keluarga harapan (PKH) alias data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
Oleh sebab itu, mereka sudah otomatis terdaftar sebagai penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
“Kalau nanti ada yang masih belum ter-cover, itu perbaikan pendataan yang harus kita (pemerintah) lakukan. Tapi seharusnya kita cukup dengan program saat ini (KIS),” tegas Isa.
Sementara itu, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kemenkeu Andin Hadiyanto mengatakan Dana Abadi Pesantren tidak terpisahkan dari Dana Abadi Pendidikan. Ia mengatakan Dana Abadi Pendidikan saat ini berjumlah Rp106,1 triliun
Lalu, dari total dana abadi yang dikelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ada Rp134,1 triliun yang dicairkan. Khusus untuk pesantren, belanja tahun ini dialokasikan Rp250 miliar.
“Pengelolaan programnya sendiri dikelola oleh Kemenag dan dibiayai LPDP. Prosesnya berjalan, saat ini sedang lakukan seleksi-seleksi. Tujuannya meningkatkan kapasitas santri dan juga para pembina santri, seperti program persiapan beasiswa, multimedia pesantren, pengambilan fatwa, dan lain-lain,” jelasnya.
Sri Mulyani Iku Bicara
Menteri Keuangan Sri Mulyani pun ikut bicara. Ia mengatakan program-program pemerintah yang berpihak pada masyarakat sudah ditetapkan dalam UU APBN.
“Umpamanya Perlinsos di 2024 kalau tidak salah Rp487 triliun. Jadi, nanti program, seperti PKH, Kartu Sembako, PIP, KIP Kuliah, bantuan PBI untuk masyarakat tidak mampu termasuk lansia, bantuan subsidi listrik, subsidi energi, BBM, subsidi LPG, itu masih semuanya ada. Dana abadi juga disampaikan kita sudah punya dana-dana abadi sekarang ini,” terangnya.
Gibran mengatakan program yang diusungnya merupakan amanat dari UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang pesantren.
Dia mengatakan saat ini sudah ada beberapa program, tetapi mereka akan menambahnya dan bakal meneruskan program pemerintah sang ayah Jokowi berupa KIS.