HomeOpiniHindari Adu Gagasan, Gibran Calon Pemimpin Oportunis atau Boneka?

Hindari Adu Gagasan, Gibran Calon Pemimpin Oportunis atau Boneka?

Published on

spot_img

 1,026 total views

OPINI – Tidak hadirnya cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka di forum diskusi publik yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah menimbulkan banyak tanda tanya.

Ternyata dari beberapa undangan diskusi publik, Gibran memang tidak hadir juga. Menariknya hampir semua undangan diskusi publik yang diselenggarakan oleh para cendekiawan/kampus Gibran tidak mau menghadiri.

Aneh bin ajaib! Pemimpin muda yang digadang-gadang sebagai perubahan justru menghindar paling banyak dari calon yang lain.

Banyak pihak menggangap celah Mahkamah Konstitusi menjadi beban tersendiri untuk Gibran menyampaikan gagasannya.

Sungguh disayangkan, pasalnya sebagai seorang calon pemimpin muda lulusan luar negeri pula harusnya menyampaikan gagasan bukan hal yang sulit tentunya.

Tapi entah mengapa dan siapa konsultan politiknya, Gibran sejak dikenalkan di publik gaya komunikasinya tidak banyak berubah.

Wajar jika masyarakat menilai bahwa sebenarnya Gibran adalah model pemimpin yang oportunis. Bagi seorang oportunis tujuan utama adalah perolehan suara sebanyak-banyaknya.

Pemimpin oportunis apalagi calon pemimpin muda sangatlah berbahaya. Para pemimpin oportunis inilah yang dapat membawa kehancuran bagi sebuah bangsa.

Terbelahnya kembali masyarakat saat ini adalah bukti bahayanya oportunisme dalam politik. Oportunisme dalam politik membuat banyak orang bingung.

Jangan kaget jika nanti oportunisme politik membangkitkan kembali Orde Baru, bahkan memecah belah hingga menghancurkan Indonesia.

Jika kecurigaan sebagai calon Pemimpin oportunis yang haus kekuasaan tidal tepat, maka kucingan-kucingan Gibran dengan diskuai publik menunjukan Gibran hanyalah boneka sebuah rezim oportunis.

Bagi anak-anak muda harusnya meragukan sikap Gibran karena sangat jauh dari Pemimpin dengan jiwa muda yang idealis.

Artikel Terbaru

Pelatihan Menulis Aksara Jawa di PKK Kelurahan Danukusuman: Menjaga Warisan Leluhur di Era Digital

INNNEWS— Dalam upaya melestarikan budaya lokal di tengah arus modernisasi, PKK Kelurahan Danukusuman menggelar...

Pembukaan Rumah Belajar Pancasila Joyosuran: Wadah Baru Menggerakan Kesadaran Belajar Masyarakat

INNNEWS – Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, pagi ini menjadi saksi peristiwa...

Kasus Roy Suryo vs Jokowi: Ijazah Palsu, Pencemaran Nama Baik, dan Dugaan “Kasus Sandera”

Perseteruan hukum antara Roy Suryo dan kawan-kawan (Roy cs) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi)...

Lewat Open Booth Perdana di MCP Malang, Sekolah Programming Indonesia Kenalkan Pola Pikir Computational Thinking pada Anak

INNNEWS – Sekolah Programming Indonesia (SPI) resmi membuka booth perdananya di Malang City Point (MCP),...

artikel yang mirip

Pelatihan Menulis Aksara Jawa di PKK Kelurahan Danukusuman: Menjaga Warisan Leluhur di Era Digital

INNNEWS— Dalam upaya melestarikan budaya lokal di tengah arus modernisasi, PKK Kelurahan Danukusuman menggelar...

Pembukaan Rumah Belajar Pancasila Joyosuran: Wadah Baru Menggerakan Kesadaran Belajar Masyarakat

INNNEWS – Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, pagi ini menjadi saksi peristiwa...

Kasus Roy Suryo vs Jokowi: Ijazah Palsu, Pencemaran Nama Baik, dan Dugaan “Kasus Sandera”

Perseteruan hukum antara Roy Suryo dan kawan-kawan (Roy cs) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi)...