HomeTrendingAmin Kedepankan Gagasan dan Rekam Jejak, No Gimik

Amin Kedepankan Gagasan dan Rekam Jejak, No Gimik

Published on

spot_img

 774 total views

INN NEWS –  Calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Amin mengedepankan gagasan dan adu rekam jejak selama kampanye Pemilu 2024, bukan Gimik.

Menurut Juru Bicara (Jubir) Timnas Amin, Billy David Nerotumilena, gimik kampanye harus dihilangkan karena tidak substansial.

Mengapa demikian? Karena menurutnya kampanye hanya berlangsung singkat, yakni 75 hari.

“Kalau kita memperkaya substansi, memperbanyak forum-forum untuk adu gagasan, mengedepankan visi-misi, saling kritisi, tentu itu akan lebih kuat pengaruhnya daripada memperkaya gimik-gimik yang saat ini ramai lah,” ujar Billy dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu, 29 November 2023.

Billy juga mengomentari program makan siang dan susu gratis yang dilakukan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Dia menilai Anies telah memiliki rekam jejak saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Selama kepemimpinan Anies, ia mengeklaim anak sekolah mendapat kemudahan mengakses makanan bergizi di sekolah secara gratis.

 “Jadi kalau Pak Prabowo bicara dalam tataran gagasan, Pak Anies sudah melakukan itu,” jelasnya.

Amin kata Billy memikirkan rangkaian rantai hidup manusia dalam programnya. Oleh karena itu, fokus Amin tidak hanya makan dan susu gratis, tapi juga dimulai dari bagaimana kondisi ibu mengandung.

Ia juga mengatakan, seluruh program di Jakarta yang berhasil diwujudkan Anies bakal diadopsi ke tingkat nasional jika menang dalam kontestasi Pemilu 2024.

Meski begitu, Billy menegaskan proses adopsi itu juga memperhatikan penyesuaian.

 

Artikel Terbaru

AI sebagai Komposer Baru: Krisis, Revolusi, dan Reinterpretasi Musikalitas

I tidak hanya membantu merekam melodi yang sudah kita buat; ia bisa mengajukan melodi, membuat harmoni, memproduksi beat utuh, bahkan menciptakan lirik yang secara emosional resonan—dan kini, ia bahkan memiliki "wajah" dan "suara" yang menghasilkan miliaran Rupiah.

Ketika Seorang Sukidi Membunyikan Alarm, dan Gereja Justru Diam

INNNEWS - Tulisan Sukidi di harian Kompas berjudul “Alarm bagi Demokrasi” (13 November 2025)...

Suara Kegusaran di Tengah Euforia Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan

INNNEWS - Hari ini, bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional, Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan...

Pelatihan Menulis Aksara Jawa di PKK Kelurahan Danukusuman: Menjaga Warisan Leluhur di Era Digital

INNNEWS— Dalam upaya melestarikan budaya lokal di tengah arus modernisasi, PKK Kelurahan Danukusuman menggelar...

artikel yang mirip

AI sebagai Komposer Baru: Krisis, Revolusi, dan Reinterpretasi Musikalitas

I tidak hanya membantu merekam melodi yang sudah kita buat; ia bisa mengajukan melodi, membuat harmoni, memproduksi beat utuh, bahkan menciptakan lirik yang secara emosional resonan—dan kini, ia bahkan memiliki "wajah" dan "suara" yang menghasilkan miliaran Rupiah.

Ketika Seorang Sukidi Membunyikan Alarm, dan Gereja Justru Diam

INNNEWS - Tulisan Sukidi di harian Kompas berjudul “Alarm bagi Demokrasi” (13 November 2025)...

Suara Kegusaran di Tengah Euforia Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan

INNNEWS - Hari ini, bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional, Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan...