HomeHeadlineKPU Bilang Format Debat Cawapres Masih Rencana, Pengamat: Jangan Salahkan Publik Curiga...

KPU Bilang Format Debat Cawapres Masih Rencana, Pengamat: Jangan Salahkan Publik Curiga Untungkan…..

Published on

spot_img

 418 total views

INN NEWS – Komisi Pemilihan Umum (KPU) buka suara menanggapi format debat capres-cawapres yang akhir-akhir ini ramai dikritik dari berbagai macam kalangan masyarakat.

Salah satu poin yang ramai dikritik adalah kehadiran capres sebagai pendamping saat debat cawapres.

Komisioner KPU Idham Holik kepada sebuah sumber resmi dihimpun redaksi Sabtu, 2 Desember 2023 menerangkan bahwa format tersebut masih merupakan rencana dan belum final.

“Rencana,” kata Holik.

Walau demikian Kholik meyakinkan bahwa format debat sesuai dengan UU Pemilu. Menurutnya, meski cawapres nanti akan didampingi capres, aktor utama dalam debat tetap si cawapres.

“Setiap debat rencananya akan didampingi oleh pasangan masing-masing. Misalnya pada saat debat capres, aktor utamanya adalah capres itu sendiri dalam menyampaikan pendalaman materi visi, misi, dan program pencalonan,” jelasnya.

Kata Holik, hal tersebut masih sesuai dengan UU Pemilu terkait format debat.

“Dalam debat ini, cawapres [atau capres] hanya mendampingi saja. Hal ini tidak melanggar perundang-undangan pemilu, begitu juga sebaliknya,” ujarnya.

“Aktor utama debat sesuai UU Pemilu sebagaimana termaktub dalam Pasal 277 ayat (1) dan penjelasan Pasal 277 ayat (1) Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2023,” tambahnya.

Pengamat politik yang merupakan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini, mengingatkan KPU untuk tidak blunder terkait format debat Pilpres 2024.

“Kalau narasinya bahwa debat cawapres tidak dibuat khusus namun tetap satu paket dengan paslon, meski porsi cawapres tetap lebih banyak, sulit untuk tidak membuat publik beropini bahwa ada intensi menguntungkan Gibran,” kata Titi kepada sumber yang sama Sabtu (2/12).

 

Artikel Terbaru

Demo Tolak UU TNI di Surabaya Ricuh, Polisi Bubarkan Paksa

SURABAYA - Aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, berubah menjadi medan pertempuran. 

Harmoni Ramadan Bersama Rumah Belajar Pancasila Ambon: Penuh Kekeluargaan dan Toleransi 

AMBON - Minggu, 23 Maret 2025, Rumah Belajar Pancasila (RBP) Ambon menggelar acara buka puasa bersama yang penuh makna di Kompleks Rompis Rumah Tiga, Kota Ambon.

Demo Tolak RUU di Malang, 10 Orang Hilang, Ada yang Luka Baku Hantam dengan Polisi 

MALANG - Demo menolak Rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) di Kota Malang, Jawa Timur pada Minggu (23/3/2025) malam berujung ricuh.

Prabowo Harus Tanggung Jawab Cara Komunikasi ‘Kacau Balau’ Anak Buahnya di Publik

INN NEWS - Sejak dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober 2024, Prabowo Subianto menghadapi berbagai tantangan dalam mewujudkan visi pemerintahannya. 

artikel yang mirip

Demo Tolak UU TNI di Surabaya Ricuh, Polisi Bubarkan Paksa

SURABAYA - Aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, berubah menjadi medan pertempuran. 

Harmoni Ramadan Bersama Rumah Belajar Pancasila Ambon: Penuh Kekeluargaan dan Toleransi 

AMBON - Minggu, 23 Maret 2025, Rumah Belajar Pancasila (RBP) Ambon menggelar acara buka puasa bersama yang penuh makna di Kompleks Rompis Rumah Tiga, Kota Ambon.

Demo Tolak RUU di Malang, 10 Orang Hilang, Ada yang Luka Baku Hantam dengan Polisi 

MALANG - Demo menolak Rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) di Kota Malang, Jawa Timur pada Minggu (23/3/2025) malam berujung ricuh.