360 total views
INN NEWS – Aksi protes warga Yogyakarta terhadap kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando yang diduga menistakan keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengganggu elektoral PSI di daerah tersebut.
Ade Armando menyampaikan kritik kepada para mahasiswa khususnya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM), yang menggelar aksi protes terkait politik dinasti.
Ade Armando melihat ada ironi karena BEM UI dan BEM UGM membiarkan praktik politik dinasti yang terjadi di DIY.
Ketua Umum (Ketum) PSI Kaesang Pangarep mempersilakan Ade Armando untuk angkat kaki dari partai.
Hal tersebut lantaran Ade Armando tidak bisa mengikuti aturan konstitusi terkait Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sanksi keras itu diberikan menyusul komentar Ade yang menyebut DIY sebagai provinsi yang dikuasai dinasti politik.
“Kami partai PSI taat pada aturan konstitusi, apalagi menyangkut Daerah Istimewa Yogyakarta,” kata Kaesang di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/12) malam.
“Bang Ade atau kader lain yang tidak bisa taat, bisa keluar saja dari PSI.” tambah Kaesang.
Baca juga: Yogya Disebut Ade PSI Politik Dinasti, Sri Sultan: Yah Diubah Aja UUD
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengatakan partainya menangani secara serius pernyataan Ade Armando soal politik dinasti di Yogyakarta.
“Ini masalah yang buat kami perlu ditangani sangat serius. Oleh karenanya, proses di internal partai masih terus berlangsung,” kata Grace.
Soal Dinasti Politik DIY, eks Ketum PSI itu pun memastikan bahwa pernyataan yang dilontarkan Ade adalah opini pribadi, bukan opini PSI.
“Tidak ada koordinasi sama sekali dan kami pun kaget dengan pernyataan beliau,” pungkasnya.
Sebagai informasi, masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Yogya Istimewa melaporkan Ade Armando ke Polda DIY.
Koordinator Aliansi Masyarakat Yogya Istimewa Prihadi Beny mengatakan datang ke Mapolda DIY untuk melaporkan Ade Armando.
“Kita melaporkan Ade Armando terkait ujaran kebencian kepada sultan dan Daerah Istimewa Yogyakarta,” ujar Beny saat di Mapolda DIY, Rabu (6/12/2023).