HomeGaya HidupAtikoh Tanam Sikap Anti Korupsi Saat Jadi Istri Gubernur, Tak Campuri Urusan...

Atikoh Tanam Sikap Anti Korupsi Saat Jadi Istri Gubernur, Tak Campuri Urusan Suami

Published on

spot_img

 510 total views

INN NEWS – Korupsi telah menjadi masalah serius di Indonesia. Hal ini tercermin dari banyaknya kasus korupsi yang melibatkan pejabat publik.

Namun, ada juga pejabat publik yang berkomitmen untuk memerangi korupsi, salah satunya adalah Siti Atikoh, istri Gubernur Jawa Tengah ke-15 Ganjar Pranowo yang baru saja purna tugas.

Dalam acara Sarasehan Ibu Bersama Rakyat: Memperingati Hari Antikorupsi, di Pullman Hotel, Jakarta baru-baru ini, Siti Atikoh mengungkapkan tipsnya dalam menerapkan budaya anti korupsi.

“Saya memulainya dari hal sederhana,” kata Siti Atikoh.

“Saat berkunjung ke pameran UMKM, saya tidak menerima pemberian hadiah. Kalau saya ingin membeli produk UMKM, saya akan membelinya. Saya tidak mau menerimanya secara gratis,” ucapnya lagi.

Istri dari capres nomor urut tiga itu juga mengaku tidak pernah mau ditraktir oleh orang lain.

“Saat bepergian, saya tidak mau ditraktir, apalagi kalau pergi sama anak buah. Masa bosnya yang ditraktir? Harusnya bos yang traktir,” ujarnya.

Selain itu, Siti Atikoh juga sering mendapat godaan untuk terlibat dalam korupsi, seperti lelang jabatan atau pengambilan keputusan untuk kepentingan suatu pihak. Namun, dia selalu menolaknya.

“Ada beberapa yang mencoba mendekati saya untuk bisa mempengaruhi kebijakan, mempengaruhi pengambilan keputusan dari Mas Ganjar atau dinas SKPD yang terkait,” kata Siti Atikoh.

“Tapi saya selalu menolaknya. Saya tidak mau terlibat dalam korupsi,” tambahnya.

 

Artikel Terbaru

Dengar Kata Bu Wamen: Mau Banyak Duit? Jangan Banyak Anak!

CILACAP - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, mendorong perempuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi guna memperkuat ketahanan keluarga.

Iman Kristen Tak Bisa Dipisahkan dari Politik: Mengapa Kemitraan Gereja, Negara, dan Bisnis Dibutuhkan untuk Bangun Peradaban?

OPINI - Di banyak daerah dan negara dengan mayoritas penduduk Kristen, sebuah ironi mencolok tengah berlangsung: di tengah dominasi angka, komunitas Kristen sering kali menjadi kantong-kantong kemiskinan, ketertinggalan, dan kehilangan daya tawar dalam membentuk peradaban.

PSI Akan Milih Ketum Baru di Solo meski Kaesang Baru Menjabat 2 Tahun  

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berencana menggelar Kongres I di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Juli 2025 mendatang. Dalam agenda tersebut, PSI akan mengadakan pemilihan ketua umum untuk periode berikutnya. 

MK Stopkan Penyalahgunaan UU ITE, Boleh Kritik Pemerintah Tanpa Takut 

JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia mengeluarkan putusan penting yang membatasi penerapan pasal penghinaan atau pencemaran nama baik dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). 

artikel yang mirip

Dengar Kata Bu Wamen: Mau Banyak Duit? Jangan Banyak Anak!

CILACAP - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, mendorong perempuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi guna memperkuat ketahanan keluarga.

Iman Kristen Tak Bisa Dipisahkan dari Politik: Mengapa Kemitraan Gereja, Negara, dan Bisnis Dibutuhkan untuk Bangun Peradaban?

OPINI - Di banyak daerah dan negara dengan mayoritas penduduk Kristen, sebuah ironi mencolok tengah berlangsung: di tengah dominasi angka, komunitas Kristen sering kali menjadi kantong-kantong kemiskinan, ketertinggalan, dan kehilangan daya tawar dalam membentuk peradaban.

PSI Akan Milih Ketum Baru di Solo meski Kaesang Baru Menjabat 2 Tahun  

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berencana menggelar Kongres I di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Juli 2025 mendatang. Dalam agenda tersebut, PSI akan mengadakan pemilihan ketua umum untuk periode berikutnya.