HomeTrendingDianiaya Pendukung Capres Nomor 2 di Yogya, Muhandi Meninggal Usai Koma 4...

Dianiaya Pendukung Capres Nomor 2 di Yogya, Muhandi Meninggal Usai Koma 4 Hari 

Published on

spot_img

 1,000 total views

YOGYAKARTA – Muhandi Mawanto akhirnya tutup usia setelah koma selama empat hari di RSPAU dr. S. Hardjolukito Bantul usai dianiaya oleh oknum pendukung Paslon Capres Cawapres nomor urut 2 baru-baru ini di Sleman, Yogyakarta.

Penganiayaan berat terhadap warga ini dilakukan oleh peserta arak-arakan pendukung Prabowo – Gibran pada hari minggu, 24 Desember 2023, sekitar pukul 15.00 di wilayah Maguwo, Sleman, Yogyakarta.

Romy Jiwaperwira, juru bicara muda Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (30/12) dari gesuri.id mengecam keras tindakan kriminal tersebut.

“Kami mengecam keras tindak kriminal penganiayaan warga hingga tewas ini. Juga pembiaran pelaku penganiayaan oleh polisi. Ini sudah benar-benar keterlaluan. Kita tidak bisa membiarkan orang sekeji Hitler atau Pol Pot menguasai negeri ini”, tegas Romy.

“Dari rekaman video yang kami terima, ada dua titik keributan yang dibuat oleh gerombolan pendukung paslon nomor 2 ini. Pertama, di dekat perempatan Jalan Godean dengan Ring Road Barat Yogya, ini malah mencoba berbuat onar kepada TNI yang ada disitu. Kedua, di Maguwo menyerang warga ini!”, terangnya lagi.

“Menurut informasi dari warga disana, mereka datang dan dengan beringas mencopoti APK paslon lain. Kemudian korban tewas ini bersama rekannya keluar ke jalan raya dan langsung dianiaya. Anehnya, polisi tidak langsung menangkap pelaku, tapi cenderung kasar kepada warga yang menjadi korban tersebut. Sampai akhirnya warga sekitar ramai-ramai melakukan perlawanan,” tambahnya.

Repdem menuntut pihak kepolisian segera menangkap pelaku penganiayaan dan oknum polisi yang membiarkan penganiayaan itu.

“Hukum harus ditegakkan! Bukan diakali. Dan cara-cara represif sampai terjadinya penganiayaan hingga menimbulkan korban jiwa untuk memenangkan paslon nomor 2 ini justru menunjukkan sifat fasis dan menghalalkan segala cara untuk curang! Justru itu kebalikan demokrasi! Repdem mengajak seluruh warga melawan neo orde baru ini. Tidak bisa kita membiarkan orang keji perpaduan Soeharto, Hitler dan Polpot ini berkuasa di negeri yang kita cintai ini!” tutup Romy.

 

 

Artikel Terbaru

Dengar Kata Bu Wamen: Mau Banyak Duit? Jangan Banyak Anak!

CILACAP - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, mendorong perempuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi guna memperkuat ketahanan keluarga.

Iman Kristen Tak Bisa Dipisahkan dari Politik: Mengapa Kemitraan Gereja, Negara, dan Bisnis Dibutuhkan untuk Bangun Peradaban?

OPINI - Di banyak daerah dan negara dengan mayoritas penduduk Kristen, sebuah ironi mencolok tengah berlangsung: di tengah dominasi angka, komunitas Kristen sering kali menjadi kantong-kantong kemiskinan, ketertinggalan, dan kehilangan daya tawar dalam membentuk peradaban.

PSI Akan Milih Ketum Baru di Solo meski Kaesang Baru Menjabat 2 Tahun  

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berencana menggelar Kongres I di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Juli 2025 mendatang. Dalam agenda tersebut, PSI akan mengadakan pemilihan ketua umum untuk periode berikutnya. 

MK Stopkan Penyalahgunaan UU ITE, Boleh Kritik Pemerintah Tanpa Takut 

JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia mengeluarkan putusan penting yang membatasi penerapan pasal penghinaan atau pencemaran nama baik dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). 

artikel yang mirip

Dengar Kata Bu Wamen: Mau Banyak Duit? Jangan Banyak Anak!

CILACAP - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, mendorong perempuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi guna memperkuat ketahanan keluarga.

Iman Kristen Tak Bisa Dipisahkan dari Politik: Mengapa Kemitraan Gereja, Negara, dan Bisnis Dibutuhkan untuk Bangun Peradaban?

OPINI - Di banyak daerah dan negara dengan mayoritas penduduk Kristen, sebuah ironi mencolok tengah berlangsung: di tengah dominasi angka, komunitas Kristen sering kali menjadi kantong-kantong kemiskinan, ketertinggalan, dan kehilangan daya tawar dalam membentuk peradaban.

PSI Akan Milih Ketum Baru di Solo meski Kaesang Baru Menjabat 2 Tahun  

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berencana menggelar Kongres I di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Juli 2025 mendatang. Dalam agenda tersebut, PSI akan mengadakan pemilihan ketua umum untuk periode berikutnya.