HomeTrendingDPR Segera Panggil Menteri Perdagangan Usai Bilang Bansos dari Jokowi 

DPR Segera Panggil Menteri Perdagangan Usai Bilang Bansos dari Jokowi 

Published on

spot_img

 984 total views

INN NEWS – Komisi IV DPR RI segera memanggil Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) untuk memberikan klarifikasi terkait pidatonya yang menyebut bantuan sosial atau bansos dari Presiden Jokowi.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Aria Bima menyampaikan hal tersebut di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat baru-baru ini.

Diketahui sebelumnya, Zulhas viral di media sosial lantaran menyebut bansos dari Jokowi dalam pidatonya.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu dipanggil untuk mengklarifikasi pernyataannya yang kontroversial itu.

Aria Bima menegaskan Zulhas harusnya fokus pada bagaimana cara untuk menurunkan harga-harga bahan pokok.

“Itu akan kami tanyakan di Komisi VI, Pak Zul harusnya berkonsentrasi pada kenaikan beras yang pada hari ini medium mencapai Rp 15 ribu dan cabai mencapai Rp 175 ribu,” kata Aria Bima.

Dia menilai pernyataan Zulhas yang juga ketua umum partai pendukung Capres Prabowo Subianto itu bentuk politisasi bansos.

“Itu adalah politisasi bansos yang tidak perlu, yang digunakan pemberitaan untuk rakyat hanya untuk mendapatkan politik elektoral. Itu sesuatu yang tidak manusiawi,” ujar Aria Bima.

Aria Bima juga menyebut partainya sepakat tidak ingin menghentikan atau menunda penyaluran bansos. Ia menerangkan PDIP adalah partai pengusung pemerintahan Presiden Jokowi dari 2014-2019. Sehingga ingin melanjutkan seluruh kebijakan, program, dan kegiatan untuk mensejahterakan rakyat.

“Jokowi pada 1.0 sukses, 2.0 tahun kedua, dan 3.0 akan diteruskan Ganjar-Mahfud dengan perbaikan dan penguatan termasuk di dalamnya dengan bantuan sosial,” ungkapnya.

Aria Bima pun meminta gubernur, bupati, wali kota, hingga jajaran ke bawah untuk melanjutkan program bansos tanpa ada politisasi.

Artikel Terbaru

AI sebagai Komposer Baru: Krisis, Revolusi, dan Reinterpretasi Musikalitas

I tidak hanya membantu merekam melodi yang sudah kita buat; ia bisa mengajukan melodi, membuat harmoni, memproduksi beat utuh, bahkan menciptakan lirik yang secara emosional resonan—dan kini, ia bahkan memiliki "wajah" dan "suara" yang menghasilkan miliaran Rupiah.

Ketika Seorang Sukidi Membunyikan Alarm, dan Gereja Justru Diam

INNNEWS - Tulisan Sukidi di harian Kompas berjudul “Alarm bagi Demokrasi” (13 November 2025)...

Suara Kegusaran di Tengah Euforia Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan

INNNEWS - Hari ini, bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional, Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan...

Pelatihan Menulis Aksara Jawa di PKK Kelurahan Danukusuman: Menjaga Warisan Leluhur di Era Digital

INNNEWS— Dalam upaya melestarikan budaya lokal di tengah arus modernisasi, PKK Kelurahan Danukusuman menggelar...

artikel yang mirip

AI sebagai Komposer Baru: Krisis, Revolusi, dan Reinterpretasi Musikalitas

I tidak hanya membantu merekam melodi yang sudah kita buat; ia bisa mengajukan melodi, membuat harmoni, memproduksi beat utuh, bahkan menciptakan lirik yang secara emosional resonan—dan kini, ia bahkan memiliki "wajah" dan "suara" yang menghasilkan miliaran Rupiah.

Ketika Seorang Sukidi Membunyikan Alarm, dan Gereja Justru Diam

INNNEWS - Tulisan Sukidi di harian Kompas berjudul “Alarm bagi Demokrasi” (13 November 2025)...

Suara Kegusaran di Tengah Euforia Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan

INNNEWS - Hari ini, bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional, Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan...