464 total views
INN NEWS – Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengatakan, di tahun pemilu 2024 yang kian memanas ini, Indonesia butuh garam dan terang.
Sebelumnya dia menyinggung bahwa perayaan natal kali ini bertepatan dengan tahun Pemilu sehingga membutuhkan rasa kasih untuk meredakan perbedaan pendapat dan sikap.
“Sebenarnya kita sudah sangat terbiasa dengan perbedaan. Perbedaan-perbedaan kita begitu beragam, tapi kita Bhineka Tunggal Ika,” kata Puan saat memberikan sambutan dalam perayaan Natal PDI Perjuangan yang digelar di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat baru-baru ini.
Dan untuk menyatukan semua perbedaan itu, Puan menegaskan bahwa membutuhkan rasa cinta kasih.
Puan juga membagikan tiga pesan untuk seluruh umat Kristiani di Indonesia untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Pertama, Puan berpesan bahwa perbedaan di bangsa ini adalah anugerah dari Tuhan yang perlu disyukuri, bukan malah menjadi pemecah-belah.
“Selanjutnya, Indonesia saat ini membutuhkan garam dan terang, seperti umat Kristiani diajarkan untuk menjadi garam dan terang dunia. Indonesia membutuhkan contoh yang baik, yang positif, dalam merawat kerukunan dan etika dalam berbangsa dan bernegara,” terang Puan.
Sebagai garam dan terang bagi Indonesia, Puan mengajak umat Kristiani agar tidak takut dan gentar bersuara, apalagi untuk menentukan pilihan di Pemilu.
“Setuju gak,” tanya Ketua DPR RI itu dijawab tepuk tangan yang meriah dari seluruh hadirin.
Ketiga, Puan mengajak seluruh umat Kristiani menjadi penebar benih-benih semangat gotong royong di hati seluruh rakyat Indonesia.
“Karena dengan gotong royong, kita akan menjadikan Indonesia seperti negara yang Bung Karno sampaikan, yaitu negara semua buat semua, bukan untuk suatu golongan atau kelompok saja, tetapi untuk kita semua,”ucap Puan.
“Menjadikan rakyat menang, dan rakyat juara,” tegas puan.
Selian dihadiri Puan, perayaan Natal PDIP dengan tema “Kasih Damai Perjuangan” juga dihadiri Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto serta jajaran pengurus pusat PDIP dan ribuan peserta.