548 total views
INN NEWS – Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Pendeta Gomar Gultom mengimbau umat Kristiani untuk tidak memilih pemimpin berdasarkan janji belaka.
Untuk itu, rekam jejak, latar belakang calon pemimpin, juga perilaku baik semasa hidup harus diperhatikan. Termasuk pemimpin yang mengedepankan etika dan hukum.
“Memilih orang tidak dari janji-janji karena janji-janji tidak menjamin integritas seseorang, tapi track record, pengalaman hidup, perilaku selama hidup. Itu menunjukkan integritas seseorang, itu selalu kami katakan kepada warga gereja,” kata Gultom dalam silaturahmi bersama para pengurus PGI yang juga dihadiri Capres nomor 3 Ganjar Pranowo di Graha Oikoumene PGI di Jakarta, Senin, 23 Januari 2024.
“Kita hanya bisa mengimbau masyarakat dan menegakkan hukum, etika, kepatutan. Kalau gereja tidak berbicara tentang etika, kepatutan dan hukum buat apa kita hadir di negeri ini? Itu jelas sikap dari PGI dan gereja-gereja di Indonesia,” tambahnya.
Baca juga: Puan: Indonesia Butuh Garam dan Terang, dan Itu Umat Kristiani
Sementara itu Gultom tak menampik bahwa dukungan lingkungan gereja-gereja di Tanah Air terhadap Ganjar Pranowo cukup luas.
Hal itu kata Gultom tercermin dari antusiasme para pengurus kewilayahan dari berbagai provinsi tak ketinggalan ingin bertemu dan melontarkan aspirasi kepada gubernur Jawa Tengah 2 periode itu.
“Di sini juga saya melihat ada dari Lampung yang datang khusus, ada dari Papua yang datang luar biasa, ada dari Jawa Tengah tadi, ada dari Sulawesi Utara baru datang juga, jadi begitu kita sounding kemarin ada yang Pak Ganjar kemari dari berbagai daerah juga datang. Ini artinya bahwa dukungan terhadap Pak Ganjar cukup luas dan dari lingkungan Gereja PGI,” jelasnya.
Namun, Gomar menegaskan PGI sebagai lembaga keagamaan juga terbuka untuk semua pasangan capres-cawapres.
“Tentu saja ini dan PGI dan gereja sebagai lembaga terbuka kepada semua pasangan calon presiden, kita terbuka kepada semua,” ucapnya.