HomeGaya HidupSultan HB X: Pemimpin Harusnya Tak Merasa Berkuasa!

Sultan HB X: Pemimpin Harusnya Tak Merasa Berkuasa!

Published on

spot_img

 710 total views

YOGYAKARTA – Setelah ditemui ketiga Paslon Capres Cawapres Pilpres 2024, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X atau Sultan HB X membeberkan pesan-pesan yang disampaikannya untuk para Paslon tersebut.

Sultan berpesan kepada para Paslon itu untuk menjaga persatuan Indonesia yang dibangun dari fondasi kebhinekaan.

“Tadi (dengan Anies) dialog seperti soal kebhinekaan Indonesia dan lainnya,” kata Sultan kepada wartawan usai berdialog dengan Capres nomor 3 Anies Baswedan di Komplek Kepatihan Pemda DIY, Rabu 24 Januari 2024.

Soal kebhinekaan, Sultan menekankan ke persoalan bagaimana pemimpin bisa mengayomi semuanya ketika memimpin.

“Seorang pemimpin harus bisa mengibarkan semua bendera, biarpun dia berasal dari satu bendera,” kata Sultan.

Dia menambahkan, pemimpin seharusnya juga tidak merasa berkuasa biarpun dia memiliki kekuasaan.

“Karena kekuasaan diabdikan untuk rakyat semua, tanpa membedakan, sekecil apa pun bendera itu meski berbeda harus diangkat,”

Lanjut Sultan, seorang pemimpin dalam sebuah negara yang menganut asas demokrasi seperti Indonesia, harus bisa menjangkau suara suara rakyat dimanapun berada.

Maka mereka yang berbeda alias tidak memilih saat pemilihan umum harus ikut didengar aspirasi dan dipenuhi hak-haknya.

“Pemilih (berbeda bendera) itu bagian dari rakyat Indonesia, jangan lantas dipinggirkan, harus didengar biarpun sekecil apapun bendera itu biarkan tetap berkibar,” pungkas sultan.

Baca juga: 

PGI: Gereja Condong ke Capres yang Kedepankan Etika

Tom Lembong Sebut Jokowi Berubah Arah di Periode Kedua

 

Artikel Terbaru

Prabowo utus Jokowi ke Pemakaman Paus: Politisasi dan Langgar Etika Diplomatik

JAKARTA -  Keputusan Presiden Prabowo Subianto mengutus mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu perwakilan Indonesia untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada 26 April 2025 menuai polemik.

Kontroversi Usulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional: Dinilai Melecehkan Reformasi 

INN NEWS - Usulan untuk menetapkan mantan Presiden Republik Indonesia kedua, Soeharto, sebagai pahlawan nasional kembali memicu polemik di tengah masyarakat. 

Wapres Bicara Bonus Demografi, Videonya Tuai Dislike Puluhan Ribu, Akhirnya Disembunyikan

JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini mengunggah video berjudul “Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia” di kanal YouTube pribadinya pada 19 April 2025.

Pemerintah Target di Atas 5%, tapi IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Hanya 4,7% di 2025-2026

INN NEWS - Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) kembali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam laporan terbarunya, World Economic Outlook (WEO) edisi April 2025. 

artikel yang mirip

Prabowo utus Jokowi ke Pemakaman Paus: Politisasi dan Langgar Etika Diplomatik

JAKARTA -  Keputusan Presiden Prabowo Subianto mengutus mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu perwakilan Indonesia untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada 26 April 2025 menuai polemik.

Kontroversi Usulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional: Dinilai Melecehkan Reformasi 

INN NEWS - Usulan untuk menetapkan mantan Presiden Republik Indonesia kedua, Soeharto, sebagai pahlawan nasional kembali memicu polemik di tengah masyarakat. 

Wapres Bicara Bonus Demografi, Videonya Tuai Dislike Puluhan Ribu, Akhirnya Disembunyikan

JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini mengunggah video berjudul “Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia” di kanal YouTube pribadinya pada 19 April 2025.