288 total views
INN NEWS – Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP)Jaleswari Pramodhawardani ternyata telah resmi mengumumkan pengunduran diri dari pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Saat menyampaikan pengunduran diri kepada Presiden Jokowi, Jaleswari mengaku memilih jalur persuratan sesuai mekanisme birokrasi.
Diakui Jaleswari, keputusannya mundur didasari pada etika dan keyakinan yang dia pegang. Meski berada di Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD saat masih di KSP, hal itu tidak memengaruhi tugas dan kewajibannya.
“Sebetulnya posisi simultan saya baik di TPN dan KSP clean and clear, namun saya menyadari ada aspek lain yang perlu saya pegang teguh, yakni etika dan keyakinan saya bahwa benar secara hukum saja tidak cukup. Namun, saya harus melakukan hal yang pantas dan patut secara moral,” kata Jaleswari dalam keterangannya, diterima Sabtu (3/2/2024).
Baca juga:
Ahok Mundur dari Direktur Utama Pertamina untuk Menangkan Ganjar-Mahfud
Ketika mengambil keputusan mundur dari KSP, Jaleswari mengaku kalkulasi elektoral terhadap Ganjar-Mahfud bukan menjadi pijakan utama. Sebab, menurut dia, keputusan mundur didorong atas basis etika dan keyakinan.
“Namun, terdapat diskursus yang saya lihat ramai ditangkap publik, bahwa gerak tim Ganjar-Mahfud selalu berpijak utamanya pada etika dan nilai-nilai moral,” ujarnya.
Dia juga mengungkapkan keresahannya terhadap pemerintah hari-hari ini.
Dari pemberitaan dan data lapangan yang ada, menurut dia Indonesia kini tengah dihadapkan pada ujian peradaban demokrasi.
“Apakah kita akan bergerak linear mengunggulkan demokrasi kita sebagai amanat reformasi dan konstitusi, atau justru kita ingin menggulung kembali seluruh pencapaian yang sudah kita capai, melalui berbagai siklus pemilu di masa lalu?” ucap Jelaswari.
“Kita harus berani berpihak pada kebenaran, pada kebaikan, dan pada etika. Bahwa tidak semua hal abu-abu. Ada yang namanya benar dan salah,” tegasnya lagi.