HomeHeadlineBantah Keras Dukung Ganjar untuk Pecah Koalisi, Ahok: Saya Bukan Tipe Main...

Bantah Keras Dukung Ganjar untuk Pecah Koalisi, Ahok: Saya Bukan Tipe Main 2 Kaki

Published on

spot_img

 454 total views

INN NEWS – Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) viral lantaran disebut main di dua kaki. Di media sosial Ahok disebut sengaja dimainkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengacaukan koalisi PDI Perjuangan di putaran kedua.

Sebab disebut ketika pasangan 03 Ganjar-Mahfud masuk putaran kedua dan 01 Anies-Muhaimin tak lolos, maka pendukung Anies-Muhaimin tak mungkin bergabung ke Ganjar-Mahfud sebab ada Ahok.

Namun dengan tegas, Eks Komisaris Utama Pertamina itu mengatakan bahwa dirinya bukan tipe orang yang suka bermain di dua kaki.

Dukungannya ke Ganjar dan PDIP kata Ahok merupakan satu hal yang tulus dan tidak dibuat-buat.

“Banyak juga yang bilang, Ahok ini sebenarnya main dua kaki ini. Saya bukan tipe orang main dua kaki, maka setelah saya pertimbangkan, saya lepas status saya sebagai Komut Pertamina (untuk mendukung Ganjar-Mahfud),” kata Ahok di sebuah acara Imlek pada 3 Februari 2024 lalu.

Video tersebut viral di media sosial.

Baca juga: 

Ganjar Gagas Pendidikan Inklusif untuk Semua Orang: Kurikulum Mantap dan Fasilitas Terbaik 

Ahok juga mengatakan bahwa Megawati merupakan salah satu orang yang konsisten memeluk etnis Tionghoa.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu juga menceritakan kejadian saat dirinya sempat tersandung kasus penistaan agama beberapa waktu lalu.

Dalam kondisi terpuruk, menurut Ahok, hanya Megawati yang mendukungnya untuk tetap ikut Pilkada DKI.

Dukungan Megawati tersebut hadir di saat banyak orang memintanya untuk mundur. Bahkan, Jokowi sempat meminta Ahok untuk mundur di saat Megawati memintanya untuk tetap maju demi demokrasi Indonesia.

“Waktu saya ingin mencalonkan kembali, saya diminta mundur. Lalu Bu Mega tanya kenapa Ahok nggak mau jadi Gubernur? apa karena namanya Ahok? Makanya saya bilang, kenapa kamu ngotot ke PDIP? ya karena hanya Bu Mega yang bela saya. Pak Jokowi pun suruh saya mundur, bapak ibu pasti nggak percaya, (Jokowi) minta saya mundur. Saat itu, saya nggak salah tapi dimasukkan juga, ” pungkasnya.

Artikel Terbaru

Dengar Kata Bu Wamen: Mau Banyak Duit? Jangan Banyak Anak!

CILACAP - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, mendorong perempuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi guna memperkuat ketahanan keluarga.

Iman Kristen Tak Bisa Dipisahkan dari Politik: Mengapa Kemitraan Gereja, Negara, dan Bisnis Dibutuhkan untuk Bangun Peradaban?

OPINI - Di banyak daerah dan negara dengan mayoritas penduduk Kristen, sebuah ironi mencolok tengah berlangsung: di tengah dominasi angka, komunitas Kristen sering kali menjadi kantong-kantong kemiskinan, ketertinggalan, dan kehilangan daya tawar dalam membentuk peradaban.

PSI Akan Milih Ketum Baru di Solo meski Kaesang Baru Menjabat 2 Tahun  

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berencana menggelar Kongres I di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Juli 2025 mendatang. Dalam agenda tersebut, PSI akan mengadakan pemilihan ketua umum untuk periode berikutnya. 

MK Stopkan Penyalahgunaan UU ITE, Boleh Kritik Pemerintah Tanpa Takut 

JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia mengeluarkan putusan penting yang membatasi penerapan pasal penghinaan atau pencemaran nama baik dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). 

artikel yang mirip

Dengar Kata Bu Wamen: Mau Banyak Duit? Jangan Banyak Anak!

CILACAP - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, mendorong perempuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi guna memperkuat ketahanan keluarga.

Iman Kristen Tak Bisa Dipisahkan dari Politik: Mengapa Kemitraan Gereja, Negara, dan Bisnis Dibutuhkan untuk Bangun Peradaban?

OPINI - Di banyak daerah dan negara dengan mayoritas penduduk Kristen, sebuah ironi mencolok tengah berlangsung: di tengah dominasi angka, komunitas Kristen sering kali menjadi kantong-kantong kemiskinan, ketertinggalan, dan kehilangan daya tawar dalam membentuk peradaban.

PSI Akan Milih Ketum Baru di Solo meski Kaesang Baru Menjabat 2 Tahun  

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berencana menggelar Kongres I di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Juli 2025 mendatang. Dalam agenda tersebut, PSI akan mengadakan pemilihan ketua umum untuk periode berikutnya.