518 total views
INN NEWS – Media luar negeri yang berbasis di London yakni Reuters membahas tentang perjuangan calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo di pilpres tahun ini hingga mengulas perpolitikan di Indonesia menjelang Pemilu 2024 yang akan diselenggarakan Rabu, 14 Februari 2024.
Ulasan tersebut disajikan Reuters dalam sebuah artikel berjudul “Indonesia’s Ganjar Faces Battle to Overcome Jokowi’s Election Betrayal” (Ganjar dari Indonesia Berjuang Keras Hadapi Pengkhianatan Pemilu Jokowi) yang tayang pada Senin (12/2/2024).
Reuters menyebut capres berambut putih itu sebagai sosok yang sederhana.
“Sebagai mantan gubernur yang berasal dari luar elite politik dan militer Indonesia, Ganjar Pranowo mengandalkan daya tarik populis dan pesonanya yang sederhana untuk tetap bersaing dalam pemilihan presiden tanggal 14 Februari, di mana ia sedang berjuang untuk mendapatkan pengaruh,” tulis Reuters.
Jokowi memang pernah mengingatkan para relawannya untuk memilih pemimpin di Pilpres 2024 yang rambutnya putih dan wajah kerutan. Rambut putih dan wajah kerutan, kata dia, tanda memikirkan rakyat.
“Perlu saya sampaikan pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari mukanya itu kelihatan, dari penampilannya itu kelihatan. Banyak kerutan di wajahnya karena mikirin rakyat, ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua ada,” kata Jokowi dalam acara Nusantara Bersatu bersama di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 26 November 2022.
Sementara Ganjar sendiri identik dengan rambut putihnya. Gaya rambut tersebut membuatnya gampang dikenal oleh masyarakat.
Pada Jumat, 21 April 2023, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri resmi menunjuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) PDIP di Pemilu 2024. Penunjukan Ganjar tersebut mengingatkan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang pernah menyebut pemimpin berambut putih.
Jokowi dan Ganjar juga menghadiri langsung pengumuman tersebut. Jokowi bahkan secara khusus berangkat dari Solo ke Jakarta dan Bogor untuk pengumuman PDIP pada waktu itu.
Namun semuanya berubah tatkala Jokowi mengkhianati partainya sendiri dan diam-diam mulai berkampanye untuk kandidat saingan Ganjar yang juga mantan pangkostrad, Prabowo Subianto.
“Ganjar kini berada dalam posisi yang sulit, terikat pada kampanye dan visi politik yang dibentuk oleh Jokowi, namun tanpa dukungan penting darinya,” tulis Reuters.
Baca juga:
Sudah Nonton? Nepotisme Haram dan Kecurangan Pemilu dalam Film Dirty Vote
Kata Reuters, Ganjar telah mengabaikan tawaran Jokowi kepada Prabowo sebagai sebuah “politik”, dan menanggapinya dengan menggandakan agenda populis yang memenangkannya dua kali masa jabatan sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Dia berjanji untuk menciptakan 17 juta lapangan kerja baru, memperluas kesejahteraan sosial, serta meningkatkan akses pendidikan tinggi bagi masyarakat miskin jika terpilih.
Reuters menggambarkan Ganjar sebagai politikus berambut perak berumur 55 tahun yang juga mantan aktivis mahasiswa. Dia adalah putra seorang polisi dan keluarganya mengelola sebuah toko serba ada.
“Dia.. telah mengabdi di provinsinya selama dua dekade, dengan masing-masing dua periode sebagai anggota parlemen dan gubernur,”
Ganjar membangun reputasinya melalui kebijakan yang berpihak pada masyarakat miskin dengan memangkas suku bunga pinjaman mikro, serta membantu petani membeli pupuk. Dia juga akan mewajibkan pegawai negeri untuk memberikan 2,5 persen dari gaji bulanan mereka untuk mendukung program kesehatan, pendidikan, dan bantuan bencana.
Reuters juga mengulas tentang seruan yang digaungkan Ganjar pada tahun lalu untuk menolak kehadiran Israel ikut serta dalam Piala Dunia U-20, yang berujung dicoretnya Indonesia sebagai tuan rumah oleh FIFA.
Ganjar menurut Reuters selama ini fokus pada kampanye akar rumput yang intens, mengunjungi komunitas miskin dan bermalam di rumah-rumah sederhana di desa. Secara online, para pendukungnya melihat sosok mantan gubernur itu punya citra yang sportif dan aktif.
“Kekuatan kami adalah terus bergerak, bertemu orang-orang dan mengerahkan semua sumber daya yang kami miliki,” kata Ganjar kepada Reuters dalam wawancara pada Desember.
Berdasarkan peraturan pemilu di Indonesia, jika tidak ada capres yang memperoleh lebih dari 50 persen suara, kontestasi akan dilanjutkan ke putaran kedua antara dua kandidat teratas pada Juni nanti.
“Pada titik ini, harapan terbaik Ganjar adalah maju ke putaran kedua melawan Prabowo,” kata akademikus dari S Rajaratnam School of International Studies, James Guild.
“Ini masih akan menjadi pendakian yang terjal karena Ganjar vs Prabowo akan menjadi dua calon penerus yang bersaing satu sama lain…itu adalah realitas politik mendasar yang akan sulit untuk diatasi,” tuturnya.
(INews/Reuters)