382 total views
“Partai politik yang menjadi akar masalah kericuhan di negeri ini, kenapa? Pragmatis, nggak ada yang enggak pragmatis. Semua partai politik korupsi, betul nggak? Kita nggak usah tutup-tutupin itu,”
INN NEWS – Politikus Partai NasDem Irma Suryani Chaniago memandang partai politik (Parpol) sebagai sumber kericuhan di bangsa ini.
Pandangan tersebut disampaikannya saat membahas pragmatisme parpol dalam diskusi Election Talks #4 ‘Konsolidasi untuk Demokrasi Pasca Pemilu 2024: Oposisi atau Koalisi’ di FISIP UI, Kamis (7/3/2024).
Irma juga memandang korupsi parpol sudah mengakar dalam politik. Ia kembali mengatakan bahwa Parpol memang sumber masalah.
“Partai politik yang menjadi akar masalah kericuhan di negeri ini, kenapa? Pragmatis, nggak ada yang enggak pragmatis. Semua partai politik korupsi, betul nggak? Kita nggak usah tutup-tutupin itu,” kata Irma.
Parpol menurut Irma memang cenderung hanya mencari keuntungan untuk bisa dalam pemilu.
Irma lantas Iantas menyindir cawapres 02 Gibran Rakabuming yang kerap dijuluki ‘Samsul’ atau asam sulfat yang bisa maju pilpres karena peran parpol pragmatis.
“Saya sebagai orang parpol, pimpinan di NasDem, saya bilang partai politik yang paling salah. Yang endorse Samsul siapa? Partai politik. Lah yang endorse Samsul kan parpol, Bapaknya seneng-seneng aja (anaknya) diendorse,” kata Irma.
Menteri Bahlil Diduga Main Izin Tambang, KPK Mencermati
Sementara itu Irma juga mengaku dirinya mengeluarkan banyak uang untuk bisa jadi anggota DPR dalam pemilu.
“Soal kecurangan yang ada, saya buka, saya pelaku. Saya adalah caleg. Saya harus keluarkan uang sekian miliar untuk bisa duduk,” kata dia.
Sebab itu, menurut Irma, harus ada komitmen kuat bersama untuk membenahi perpolitikan di Indonesia. Termasuk, jangan memilih pihak atau calon yang bekerja sama dengan pihak oligarki di masa mendatang.
Irma juga mengapresiasi pernyataan eks wakil presiden RI Jusuf Kalla atau JK yang mengatakan bahwa Pemilu bukan untuk mau menang-menang.
“Saya apresiasi sekali untuk Pak JK bilang, kita bukan mau menang-menangan. Di sini kita mau mencari solusi. Bagaimana election kita ke depan harus lebih baik kan itu intinya. Kalau itu yang mau kita lakukan perbaiki partai politik kita. Jangan pilih calon-calon anggota dewan yang dari oligarki politik,” ujarnya.
“Jangan endorse pengusaha-pengusaha kotor untuk masuk di parlemen. Jangan endorse peleceh seksual, pecandu narkoba, koruptor. Masuk semua. Kenapa? Semua kena mengejar elektoral 4%. Siapa pun yang bisa bawa kursi silakan masuk. Bisa bawa kursi itu yang merusak,” pungkasnya dengan tegas.