9,610 total views
“Kita dituntut dengan kurikulum merdeka yang membutuhkan komputer dll, tapi kita tidak punya, bagaimana? Di sini (sekolah) juga hanya 4 guru, semuanya honorer, cuman saya PNS itupun kepala sekolah. Jadi 1 guru bisa ngajar 2 kelas yang digabungkan jadi 1 kelas,” terang Siti.
BANDA – Hanya satu kata yang bisa mewakili semua perasaan guru dan siswa SD Negeri 331 Maluku Tengah (Malteng) di Desa Pulau Hatta, Banda, Malteng, Maluku, MIRIS.
Bagaimana tidak, ruangan sekolah yang hari-hari menjadi tempat belajar mengajar mereka hanya menunggu waktunya untuk roboh dengan sendirinya.
Sekolah yang hanya memiliki 5 ruangan ditambah 2 WC ini mengalami kerusakan parah di semua ruangan, dari lantai, dinding, hingga atap sejak 2019 lalu. Kini semakin parah di 2024 ini.
“Yah kalau hujan angin, terpaksa katong [kita] libur, kalau belajarpun sudah tidak bisa lagi di ruangan. Ini sementara pinjam salah satu ruangan SMP yang kebetulan bertetangga, atau belajar di ruang guru yang kerusakannya minim” cerita Siti Mohamad, Kepala Sekolah SD 331 Malteng kepada INN Indonesia, Minggu (17/3/2024).

Tak bisa berharap ke dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sebab SD 331 Malteng tidak menerima dana sepenuhnya sebab jumlah siswa masih sedikit, belum memenuhi kriteria.
Dana BOS yang minim hanya bisa dipakai untuk pembayaran upah empat guru honor, belanja ATK, listrik, pembayaran operator, transport dinas guru ke kecamatan, keperluan assessment sekolah di kecamatan, dan belanja keperluan sekolah yang mendesak.
“Palingan bisa perbaiki atap sedikit, tapi percuma karena kayu-kayunya sudah lapuk, jadi rusak lagi,” ungkap Siti.
Kata Siti, dirinya sebagai kepala sekolah telah dibantu oleh Kordinator Wilayah (Korwil) pendidikan kecamatan setempat untuk bertemu Pj Bupati Malteng saat berkunjung ke Banda November 2023 lalu, tetapi belum mendapat titik terang.
“Sudah sempat kirim-kirim foto juga ke ajudan pak Pj waktu itu, nanti katanya mau infokan ke dinas pendidikan,” kata Siti.
Selain bertemu langsung Pj bupati, Siti juga telah mengusul proposal perbaikan sekolah ke dinas terkait, DPRD Malteng, hingga Dinas PUPR Provinsi Maluku Desember 2023 lalu.
Namun hingga kini belum ada jawaban untuk sekolah tersebut.
Orang tua siswa kata Siti terus mengeluh dengan kondisi sekolah sebab bisa saja bangunan sekolah tersebut runtuh dan membahayakan nyawa anak-anak mereka.
“Pemerintah kenapa tidak urus, ibu kepala sekolah kerjanya gimana, kok tidak mampu urus,” ucap para orang tua ditirukan Siti.
Siti berharap, pemerintah setempat segera melihat kondisi sekolah tersebut lantaran membahayakan nyawa guru dan siswa.
“Ini kalau hujan dan angin terpaksa kita libur, atau belajar di rumah guru,” ucapnya.
Tak hanya infrastruktur sekolah, Siti berharap pemerintah juga dapat melihat sarana prasarana sekolah dan juga guru.
“Kita dituntut dengan kurikulum merdeka yang membutuhkan komputer dll, tapi kita tidak punya, bagaimana? Di sini (sekolah) juga hanya 4 guru, semuanya honorer, cuman saya PNS itupun kepala sekolah. Jadi 1 guru bisa ngajar 2 kelas yang digabungkan jadi 1 kelas,” terang Siti.
Dia berharap pemerintah dapat menyamaratakan posisi guru PNS di sekolah-sekolah yang membutuhkan seperti SD 331 Malteng.
Kondisi SD 331 Malteng juga telah diviralkan sejumlah guru di Banda di media sosial seperti Facebook.
Banyak masyarakat menuntut pemerintah segera turun tangan untuk membantu sekolah yang sudah rusak bertahun-tahun itu.