748 total views
INN NEWS – Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkapkan, harga beras akan sulit turun seperti tahun lalu.
Melihat Badan Pangan Nasional, harga rata-rata beras nasional, Selasa, 19 Maret 2024 masih terpantau mahal. Harga rata-rata beras Rp16.610, sementara harga tertinggi Rp25.660 per kg di Papua Pegunungan, dan harga terendah Rp14.500 per kg di Sumatera Selatan.
“Perhitungan kami harga akan sulit untuk kembali ke titik semula seperti setahun yang lalu,” kata dia dalam diskusi ‘Bicara BUMN’ di Jakarta, Senin (18/3).
Dijelaskan, ada banyak faktor harga beras susah turun karena dibarengi berbagai komponen yang naik seperti harga pupuk dan BBM yang mahal di pasar global hingga lahan yang makin sedikit. Hal tersebut membuat sewa lahan jadi makin mahal.
Belum lagi upah tenaga kerja naik, termasuk yang informal. Padahal 50 persen dari biaya produksi sawah itu, atau biaya produksi tanaman padi adalah tenaga kerja.
“Upah tenaga kerja itu sudah naik, UMR kan naik, upah tenaga kerja informal itu naik, jadi kemudian inflasi sudah terjadi meskipun kecil, 2 sampai 3 persen, jadi beban hidup naik sudah. Itu membuat upah tenaga kerja pedesaan juga naik,” lanjutnya.
Kondisi demikian berdampak ke Harga Eceran Tertinggi (HET) beras. Tapi saat ini, Bulog masih menunggu keputusan pemerintah.
“Implikasinya akan ke sana kalau kita, jadi kita tunggu saja pemerintah perhitungannya selesai,” ujar Bayu.