HomeGlobalWarga Haiti Rayakan Paskah di Tengah Gelombang Kekerasan Geng Kriminal

Warga Haiti Rayakan Paskah di Tengah Gelombang Kekerasan Geng Kriminal

Published on

spot_img

 283 total views

INN NEWS – Di tengah gelombang kekerasan yang terus meningkat di Haiti, warga tetap merayakan hari raya Paskah dengan membuat layang-layang yang merupakan tradisi dari negara terbesar ketiga di Karibia itu.

Meski terancam nyawa, anak-anak hingga orang dewasa berbagi suka cita lewat tradisi ini tersebut.

Dilaporkan Reuters, sebanyak lebih dari 1.500 orang tewas sepanjang tahun 2024 akibat perang geng di Haiti yang semakin intensif.

Dalam beberapa pekan terakhir golongan bersenjata melancarkan gelombang serangan baru termasuk penyergapan instansi polisi dan airport internasional.

Baca juga:

Seniman di Kroasia Buat Lukisan Telur Raksasa Sambut Paskah

Pada 28 Februari lalu, saat Perdana Menteri Haiti, Ariel Henry, berada di Kenya, geng kriminal menyerang Penjara Nasional Port au Prince. Peristiwa itu mengakibatkan 12 orang tewas dan 4.000 narapidana kabur dari penjara, padahal sebagian dari napi itu adalah anggota geng berbahaya.

“Saat ini geng kriminal bersenjata telah menguasai 80% wilayah Ibu Kota Port au Prince,” kata Duta Besar RI di Havana, Nana Yuliana, melansir Detik.

Geng terkuat di Haiti bernama Barbecua ini bertekad menahan Kepala Polisi Nasional Haiti, para menteri, dan akan mencegah PM Haiti Ariel Hendry kembali ke Haiti.

Kekerasan terjadi di mana-mana, pembunuhan acak, penculikan, warga angkat senjata, rumah-rumah dijarah.

Bandara ditembaki gangster dan ditutup. Situasi ini tentu berbahaya, termasuk bagi 7 WNI yang bekerja sebagai terapis spa di Haiti.

KBRI Havana menjelaskan, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) telah menerbitkan resolusi Nomor 2699/2023 tanggal 2 Oktober, yakni mengerahkan pasukan polisi multinasional (Multinational Security Force/MSS) PBB yang dipimpin Kenya dan diikuti personel dari Bahamas, Bangladesh, Barbados, Benin, dan Chad.

Kondisi Haiti masih dalam darurat keamanan selama 72 jam sejak 4 Maret 2024 dan PM Ariel Hendy tidak diketahui keberadaannya. KBRI Havana terus memantau kondisi para WNI.

“Sampai saat ini mereka dalam keadaan aman dan tempat mereka bekerja jauh dari wilayah konflik,” kata KBRI Havana.

Ada tiga strategi dari KBRI Havana untuk melindungi 7 WNI tersebut. Pertama, WNI diimbau untuk tidak keluar rumah dan segera menghubungi hotline KBRI jika terjadi hal yang berbahaya. Kedua, WNI akan dievakuasi lewat jalan darat bila kondisi semakin berbahaya, yakni dievakuasi ke Republik Dominikana. Ketiga, KBRI mendorong 7 WNI itu untuk bekerja di negara lain.

“Mendorong untuk keluar dari Haiti dan mencari pekerjaan di negara Karibia lainnya yg lebih aman,” kata KBRI Havana.

Artikel Terbaru

Presiden Korsel Diperlakukan Setara dengan Napi Lain di Penjara

INN Internasional - Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol yang baru saja ditangkap akan menjalani proses hukum yang sama dengan tahanan lainnya. 

Anak Muda RI Paling Pesimis Soal Situasi Politik & Ekonomi Negara se ASEAN

INN NEWS - Sebuah survei terbaru dari ISEAS-Yusof Ishak Institute mengungkapkan bahwa anak-anak muda di Indonesia merupakan yang paling pesimistis terhadap situasi politik dan ekonomi di negaranya. Survei ini melibatkan 3.081 mahasiswa berusia 18-24 tahun dari enam negara ASEAN, termasuk Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Kemendiktisaintek Dipenuhi Karangan Bunga ‘Lawan Menteri Zalim’

JAKARTA - Karangan bunga berjejaran di Kantor  Kemendiktisaintek, Jakarta Pusat pagi ini Senin (20/1).

Besok Dilantik Jadi Presiden AS, Ini Dampak Trump 2.0 pada Pasar Keuangan

INN Internasional - Donald Trump akan kembali ke Gedung Putih pada Senin (20/1/2025) dan menjadi Presiden ke-47 Amerika Serikat (AS)

artikel yang mirip

Presiden Korsel Diperlakukan Setara dengan Napi Lain di Penjara

INN Internasional - Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol yang baru saja ditangkap akan menjalani proses hukum yang sama dengan tahanan lainnya. 

Anak Muda RI Paling Pesimis Soal Situasi Politik & Ekonomi Negara se ASEAN

INN NEWS - Sebuah survei terbaru dari ISEAS-Yusof Ishak Institute mengungkapkan bahwa anak-anak muda di Indonesia merupakan yang paling pesimistis terhadap situasi politik dan ekonomi di negaranya. Survei ini melibatkan 3.081 mahasiswa berusia 18-24 tahun dari enam negara ASEAN, termasuk Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Kemendiktisaintek Dipenuhi Karangan Bunga ‘Lawan Menteri Zalim’

JAKARTA - Karangan bunga berjejaran di Kantor  Kemendiktisaintek, Jakarta Pusat pagi ini Senin (20/1).