HomeHeadlineAhli di MK: Prabowo Tanpa Jokowi dan Bansos Hanya 42,38%

Ahli di MK: Prabowo Tanpa Jokowi dan Bansos Hanya 42,38%

Published on

spot_img

 457 total views

JAKARTA – Ahli Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI), Vid Adrison dihadirkan sebagai ahli pada persidangan gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK), Senin (1/4).

Vid dihadirkan sebagai ahli oleh pemohon dari pihak Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Dalam paparannya di persidangan yang juga disiarkan di YouTube MK, Vid mengungkapkan, perolehan suara paslon nomor 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sangat dipengaruhi oleh bansos dan dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dia menyebut bahwa suara paslon yang telah diumumkan KPU memenangkan Pilpres 2024 itu hanya akan berada pada angka 69 juta suara atau 42,38 persen saja jika tak ada dukungan Jokowi hingga bansos.

Hal itu jika diperhitungkan dari total DPT per provinsi.

“Kemudian berapa tambahan suara akibat ‘dukungan’ dalam tanda kutip presiden dan bansos, maka diperoleh perhitungan tambahan 26 juta suara untuk paslon 02,” ungkap Vid.

Jelasnya, dalam Pemilu 2024, Prabowo-Gibran dapat suara 96,214,691. Terdapat estimasi penambahan suara karena dukungan presiden plus bansos 26,615,945.

Baca juga: 

Saksi Ahli di MK: Secara Hukum Administrasi Gibran Tak Sah Jadi Cawapres, Langgar Ini

“Estimasi penambahan suara tanpa ‘dukungan’ Presiden plus bansos: 69.598.746. Kira-kira perolehan suara paslon 02: 42,38 persen. Saya melihat ternyata dekat dengan hasil survei Charta Politica yang dilakukan 4-11 Januari 2024 (42,20 persen),” terang Vid.

Vid sebelumnya juga membeberkan bahwa dukungan petahana dan bansos ini berpengaruh kepada kenaikan suara dari calon yang didukung oleh presiden atau petahana. Salah satu temuannya yakni, kebijakan pemerintah yang ditargetkan kepada kelompok masyarakat seperti bansos akan meningkatkan persentase perolehan suara petahana atau kandidat yang didukung petahana.

Di provinsi dengan tingkat kemiskinan 10 persen, pemberian bansos akan meningkatkan margin kandidat petahana/yang didukung petahana sebesar 6,26-9 persen. Margin itu bahkan belum menghitung dampak bansos ad hoc seperti BLT El Nino, BLT Desa, dan lainnya.

Itu merupakan data yang diperoleh dari metode ekonometrika, untuk mengkuantifikasi faktor yang mempengaruhi perolehan suara petahana dan kandidat yang didukung petahana.

Dengan menggunakan seluruh data, teknik, dan spesifikasi empiris. Kesimpulan yang diambil bersifat general, bukan anecdotal.

Menurut Vid, validasi bisa dilakukan siapa pun yang memiliki pengetahuan cukup di bidang Ekonometrika. “Itu suatu yang sudah common digunakan di ekonomi dan pendekatan lainnya,” imbuhnya.

Artikel Terbaru

Ratusan NIK Penerima Bansos Terlibat Pendanaan Terorisme dan Korupsi, PPATK Ungkap Skandal Mengejutkan

JAKARTA – Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, mengungkap temuan mencengangkan terkait penyalahgunaan bantuan sosial (bansos) di Indonesia.

Melihat Perekonomian Domestik RI yang Semakin Rentan 

INN NEWS - Perekonomian Indonesia, sebagai salah satu ekonomi terbesar di Asia Tenggara, menghadapi berbagai tantangan yang membuatnya semakin rentan di tengah dinamika global dan domestik. 

RI Kena Tarif 32 Persen dari AS, Rupiah Loyo

INN INTERNASIONAL – Indonesia resmi dikenakan tarif impor sebesar 32% oleh Amerika Serikat (AS) berdasarkan kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan Presiden AS Donald Trump.

Mengapa Iran dan Israel dalam Konflik yang Berlarut? Ini Sejarahnya!

INN INTERNASIONAL - Konflik antara Iran dan Israel telah berlangsung selama beberapa dekade dan menjadi salah satu ketegangan geopolitik paling kompleks di Timur Tengah. 

artikel yang mirip

Ratusan NIK Penerima Bansos Terlibat Pendanaan Terorisme dan Korupsi, PPATK Ungkap Skandal Mengejutkan

JAKARTA – Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, mengungkap temuan mencengangkan terkait penyalahgunaan bantuan sosial (bansos) di Indonesia.

Melihat Perekonomian Domestik RI yang Semakin Rentan 

INN NEWS - Perekonomian Indonesia, sebagai salah satu ekonomi terbesar di Asia Tenggara, menghadapi berbagai tantangan yang membuatnya semakin rentan di tengah dinamika global dan domestik. 

RI Kena Tarif 32 Persen dari AS, Rupiah Loyo

INN INTERNASIONAL – Indonesia resmi dikenakan tarif impor sebesar 32% oleh Amerika Serikat (AS) berdasarkan kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan Presiden AS Donald Trump.