HomeHeadlineAhli di MK: Prabowo Tanpa Jokowi dan Bansos Hanya 42,38%

Ahli di MK: Prabowo Tanpa Jokowi dan Bansos Hanya 42,38%

Published on

spot_img

 311 total views

JAKARTA – Ahli Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI), Vid Adrison dihadirkan sebagai ahli pada persidangan gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK), Senin (1/4).

Vid dihadirkan sebagai ahli oleh pemohon dari pihak Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Dalam paparannya di persidangan yang juga disiarkan di YouTube MK, Vid mengungkapkan, perolehan suara paslon nomor 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sangat dipengaruhi oleh bansos dan dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dia menyebut bahwa suara paslon yang telah diumumkan KPU memenangkan Pilpres 2024 itu hanya akan berada pada angka 69 juta suara atau 42,38 persen saja jika tak ada dukungan Jokowi hingga bansos.

Hal itu jika diperhitungkan dari total DPT per provinsi.

“Kemudian berapa tambahan suara akibat ‘dukungan’ dalam tanda kutip presiden dan bansos, maka diperoleh perhitungan tambahan 26 juta suara untuk paslon 02,” ungkap Vid.

Jelasnya, dalam Pemilu 2024, Prabowo-Gibran dapat suara 96,214,691. Terdapat estimasi penambahan suara karena dukungan presiden plus bansos 26,615,945.

Baca juga: 

Saksi Ahli di MK: Secara Hukum Administrasi Gibran Tak Sah Jadi Cawapres, Langgar Ini

“Estimasi penambahan suara tanpa ‘dukungan’ Presiden plus bansos: 69.598.746. Kira-kira perolehan suara paslon 02: 42,38 persen. Saya melihat ternyata dekat dengan hasil survei Charta Politica yang dilakukan 4-11 Januari 2024 (42,20 persen),” terang Vid.

Vid sebelumnya juga membeberkan bahwa dukungan petahana dan bansos ini berpengaruh kepada kenaikan suara dari calon yang didukung oleh presiden atau petahana. Salah satu temuannya yakni, kebijakan pemerintah yang ditargetkan kepada kelompok masyarakat seperti bansos akan meningkatkan persentase perolehan suara petahana atau kandidat yang didukung petahana.

Di provinsi dengan tingkat kemiskinan 10 persen, pemberian bansos akan meningkatkan margin kandidat petahana/yang didukung petahana sebesar 6,26-9 persen. Margin itu bahkan belum menghitung dampak bansos ad hoc seperti BLT El Nino, BLT Desa, dan lainnya.

Itu merupakan data yang diperoleh dari metode ekonometrika, untuk mengkuantifikasi faktor yang mempengaruhi perolehan suara petahana dan kandidat yang didukung petahana.

Dengan menggunakan seluruh data, teknik, dan spesifikasi empiris. Kesimpulan yang diambil bersifat general, bukan anecdotal.

Menurut Vid, validasi bisa dilakukan siapa pun yang memiliki pengetahuan cukup di bidang Ekonometrika. “Itu suatu yang sudah common digunakan di ekonomi dan pendekatan lainnya,” imbuhnya.

Artikel Terbaru

Sambut Imlek dengan Kirab Umbul Mantram di Solo, Indahnya Kampung Jawa-Tionghoa

SOLO - Menyambut Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili, warga Kampung Sudiroprajan, Solo, Jawa Tengah gelar Kirab Umbul Mantram di Pasar Gede Solo, Kamis (16/1/2025)

Ramai Keracunan hingga Pemerataan Makan Bergizi Gratis, Pemerintah Harus Mikir Ini!

JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung oleh pemerintah Prabowo Subianto telah menarik perhatian banyak pihak karena potensinya untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup anak-anak Indonesia.

Di Balik 40 Siswa SD di Sukoharjo Keracunan Makan Bergizi Gratis

SUKOHARJO - Puluhan siswa SD Negeri 3 Dukuh di Sukoharjo, Jawa Tengah diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan bergizi gratis (MBG). 

Iran Siap Kirim Bantuan ke Los Angeles: Anda Tidak Sendirian 

INN INTERNASIONAL - Merespon kebakaran di Los Angeles, California, AS, Perhimpunan Bulan Sabit Merah Iran (IRCS) pada Sabtu menyatakan kesiapannya untuk mengirim tim reaksi cepat khusus, peralatan penyelamatan, dan personel terlatih ke sana.

artikel yang mirip

Sambut Imlek dengan Kirab Umbul Mantram di Solo, Indahnya Kampung Jawa-Tionghoa

SOLO - Menyambut Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili, warga Kampung Sudiroprajan, Solo, Jawa Tengah gelar Kirab Umbul Mantram di Pasar Gede Solo, Kamis (16/1/2025)

Ramai Keracunan hingga Pemerataan Makan Bergizi Gratis, Pemerintah Harus Mikir Ini!

JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung oleh pemerintah Prabowo Subianto telah menarik perhatian banyak pihak karena potensinya untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup anak-anak Indonesia.

Di Balik 40 Siswa SD di Sukoharjo Keracunan Makan Bergizi Gratis

SUKOHARJO - Puluhan siswa SD Negeri 3 Dukuh di Sukoharjo, Jawa Tengah diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan bergizi gratis (MBG).