HomeTrendingDi Sidang MK, Romo Magnis Ilustrasikan Jokowi Seperti Pimpinan Mafia

Di Sidang MK, Romo Magnis Ilustrasikan Jokowi Seperti Pimpinan Mafia

Published on

spot_img

 351 total views

JAKARTA – Franz Magnis Suseno, yang juga dikenal sebagai Romo Magnis, seorang ahli filsafat, intelektual, tokoh kebudayaan, dan pastor, menghadiri sidang berkelanjutan tentang kontroversi hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) pada Selasa, 2 April 2024.

Dalam sidang tersebut, Romo Magnis terlihat sebagai salah satu ahli dari pihak pasangan calon nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Romo Magnis memberikan keterangannya yang menyinggung keberpihakan Presiden Jokowi saat proses Pilpres berlangsung.

“Keberpihakan Presiden dan miss use of power, Presiden boleh saja memberitahu bahwa ia mengharapkan salah satu calon menang. Tetapi begitu ia memakai kedudukannya kekuasaannya untuk memberi petunjuk pada ASN, polisi militer dan lain-lain untuk mendukung salah satu paslon, serta memakai kas begara untuk membiayai perjalanan-perjalanan dalam rangka memberi dukungan kepada paslon itu, ia secara berat melanggar tuntutan etika bahwa ia tanpa membeda-bedakan adalah presiden, semua warga termasuk semua politisi” ucap Romo Magni seperti yang ditayangkan di Youtube MK.

Baca juga:

Di MK, Kuasa Hukum 02 Akui Putusan Batas Usia Cawapres Bermasalah

Selama proses Pilpres 2024 berlangsung, keberpihakan Presiden dalam memberikan arahan kepada ASN dan menggunakan Bansos dalam meraup suara salah satu paslon menjadi isu yang kontroversial.

Sehingga menimbulkan banyak kontra dari pihak-pihak tertentu, dimana diantaranya merupakan guru-guru besar dari berbagai Universitas ternama di Indonesia.

Romo Magnis menyinggung semestinya Presiden Jokowi sebagai pemimpin tertinggi negara memiliki standar etika yang tinggi. Bukan malah mempermainkan etika untuk melanggengkan kekuasaan.

Jika seorang presiden mempertaruhkan etika untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu, maka presiden mirip dengan pimpinan mafia.

“Memakai kekuasaan untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu membuat presiden menjadi mirip dengan pimpinan organisasi mafia,” pungkas Romo Magnis.

 

 

Artikel Terbaru

Prabowo utus Jokowi ke Pemakaman Paus: Politisasi dan Langgar Etika Diplomatik

JAKARTA -  Keputusan Presiden Prabowo Subianto mengutus mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu perwakilan Indonesia untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada 26 April 2025 menuai polemik.

Kontroversi Usulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional: Dinilai Melecehkan Reformasi 

INN NEWS - Usulan untuk menetapkan mantan Presiden Republik Indonesia kedua, Soeharto, sebagai pahlawan nasional kembali memicu polemik di tengah masyarakat. 

Wapres Bicara Bonus Demografi, Videonya Tuai Dislike Puluhan Ribu, Akhirnya Disembunyikan

JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini mengunggah video berjudul “Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia” di kanal YouTube pribadinya pada 19 April 2025.

Pemerintah Target di Atas 5%, tapi IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Hanya 4,7% di 2025-2026

INN NEWS - Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) kembali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam laporan terbarunya, World Economic Outlook (WEO) edisi April 2025. 

artikel yang mirip

Prabowo utus Jokowi ke Pemakaman Paus: Politisasi dan Langgar Etika Diplomatik

JAKARTA -  Keputusan Presiden Prabowo Subianto mengutus mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu perwakilan Indonesia untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada 26 April 2025 menuai polemik.

Kontroversi Usulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional: Dinilai Melecehkan Reformasi 

INN NEWS - Usulan untuk menetapkan mantan Presiden Republik Indonesia kedua, Soeharto, sebagai pahlawan nasional kembali memicu polemik di tengah masyarakat. 

Wapres Bicara Bonus Demografi, Videonya Tuai Dislike Puluhan Ribu, Akhirnya Disembunyikan

JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini mengunggah video berjudul “Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia” di kanal YouTube pribadinya pada 19 April 2025.