599 total views
Sempat terjadi perselisihan antar dirinya dan korban terkait kabar perselingkuhan. Kelvin lalu hendak keluar rumah untuk menenangkan diri.
AMBON – Kabar duka datang dari ibu muda Tasya Imanuela Frimansya Siahaya (23) yang mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri di depan mata anaknya sendiri pada Selasa(16/4/2024) malam.
Ibu muda ini mengantung dirinya sendiri di kediamannya, yakni di RT 002 RW 002 Air Salobar Kecamatan Nusaniwe, Ambon, Maluku.
Peristiwa itu diketahui tetangga berawal dari tangisan anaknya yang juga berada di kamar. Mereka mendobrak pintu yang terkunci rapat dan melihat korban sudah tergantung dengan tali mengikat leher.
Dari keterangan saksi berdasarkan informasi yang diterima INN dari berbagai sumber resmi, tetangga curiga dari tangisan anak korban yang cukup lama.
Naldo Laileru (28), tetangga korban, menjelaskan awalnya sekira pukul 19.00 WIT, bersama istrinya datang ke rumah korban untuk meminta daun kelor untuk dimasak. Saat itu, Saksi bersama istrinya mendengar suara tangisan anak korban dari dalam kamar.
Naldo kemudian pergi mengambil daun kelor, sementara istri Naldo masuk ke rumah korban.
Tak lama kemudian, Naldo kembali lagi ke rumah korban. Dia menaruh curiga, dan mengetuk kamar korban, karena anak korban masih tetap menangis. Tapi ketukan itu tak bersahut.
Naldo dalam keterangan kepada penyidik Polsek Nusaniwe, sempat berusaha melihat dari celah pintu kamar namun tidak kelihatan. Naldo keluar rumah dan melihat kedalam kamar dari kosen jendela bagian luar.
“Saksi melihat Korban sementara terlilit tali di leher,” kata Kasi Humas Polresta Ambon, Ipda Janete Luhukay dalam rilisnya, Rabu (17/4/2024). Naldo menyampaikan apa yang dilihat ke isterinya.
Istrinya terus mencoba mendobrak pintu, sementara Naldo menuju ke Kantor Den Intel untuk memberitahukan kejadian tersebut.
Istri Naldo kepada penyidik Polisi, mengaku Naldo kembali masuk ke rumah dan mengatakan kalau korban dalam kondisi gantung diri. Dia lalu mendobrak pintu kamar, dan benar saja, korban dalam kondisi tergantung dengan tali mengikat lehernya.
Menurut suami korban Kelvin Pasumain (28), kepada penyidik Polisi, sempat terjadi perselisihan antar dirinya dan korban terkait kabar perselingkuhan. Kelvin lalu hendak keluar rumah untuk menenangkan diri.
“Namun Korban menyampaikan kepada Saksi bahwa “JANG (jangan) KELUAR DARI RUMAH, KALO OSE (kamu) KALUAR (keluar), NANTI BETA /(saya) BIKING (lakukan) SESUATU”, namun saksi tetap keluar dari rumah dan menuju ke Benteng Gudang Arang,” ungkap Janete mengutip keterangan Kelvin ke penyidik.
Sekira Pukul 19.55, Kelvin kemudian mendapat telepon dari tetangga rumahnya yang menyampaikan bahwa korban dalam kondisi meninggal dunia, karena gantung diri. Kelvin buru-buru balik ke rumahnya.
Setelah mengambil keterangan dari suami korban, kata Janete, tiba-tiba pada pukul 20.07 WIT, suami korban menjadi lemas dan tidak sadarkan diri, selanjutnya suami korban diantara ke RSU Haulussy Kudamati Kecamatan Nusaniwe Ambon.
“Pukul 19.30 WIT, Personil Polsek Nusaniwe yang dipimpin oleh Kapolsek Nusaniwe AKP. JOHAN ANAKOTTA dan personil Piket Sat Intelkam Polresta P. Ambon dan P.P. Lease tiba di TKP kemudian mengamankan TKP dan melakukan dokumentasi serta pulbaket terkait kejadian tersebut,” ungkap Janete.