HomeTrendingHiruk Pikuk Pengangguran di Indonesia 

Hiruk Pikuk Pengangguran di Indonesia 

Published on

spot_img

 369 total views

JAKARTA – Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), hampir 7,2 juta orang di Indonesia tidak bekerja pada bulan Februari 2024.

Angka ini menunjukkan penurunan sekitar 790 ribu orang atau 9,89% dibandingkan dengan Februari 2023. Meskipun angka pengangguran menurun, namun permasalahan dalam melamar pekerjaan masih selalu menjadi keluhan banyak masyarakat Indonesia saat ini.

Dalam beberapa permasalahan dan keluhan dalam melamar pekerjaan oleh beberapa kalangan masyarakat, diantaranya persyaratan usia, persyaratan pengalaman, persyaratan dan ketentuan yang mempersulit pelamar dan lain sebagainnya.

Sebelumnya, Leonardo Olefins Hamonangan, seorang warga Bekasi, telah mengajukan gugatan terkait persyaratan usia dalam lowongan pekerjaan pada Rabu (19/3). Saat mengajukan revisi permohonannya, Leonardo membandingkan ketentuan batas usia kerja di Jerman, Belanda, dan Indonesia.

“Mengenai batas usia maksimal dalam lowongan pekerjaan di negara Jerman sendiri harus objektif yang jelas dan masuk akal.

Kemudian apabila tidak didasarkan tidak masuk akal maka setiap warga negara dapat melakukan gugatan secara perdata,” ucapnya.

Beberapa kalangan masyarakat, berpendapat bahwa persyaratan usia maksimum dalam lowongan pekerjaan dapat menyebabkan diskriminasi terhadap pencari kerja yang lebih tua, sehingga mereka kesulitan mendapatkan peluang kerja meskipun memiliki pengalaman dan kualifikasi yang memadai.

Situasi ini dapat memperburuk tingkat pengangguran, terutama bagi kelompok usia lanjut.

Batasan usia dalam lowongan pekerjaan juga membatasi pilihan bagi pencari kerja, khususnya bagi lulusan baru atau mereka yang ingin beralih karier.

Akibatnya, terjadi penumpukan pencari kerja pada usia-usia tertentu, yang menyulitkan mereka menemukan pekerjaan sesuai minat dan keterampilan.

Menetapkan batas usia tanpa dasar yang jelas dianggap tidak adil dan bertentangan dengan prinsip kesetaraan peluang kerja, serta dapat menimbulkan frustrasi dan kekecewaan bagi pencari kerja yang mengalami diskriminasi usia.

Baca juga:

Diskriminasi Usia Kerja di Indonesia, di Belanda Tak Ada Pensiun 

Salah satu praktisi Human Resource (HR) di Jakarta, Ochi. Mengungkapkan bahwa batasan usia kerja di Indonesia dipengaruhi oleh stigma yang masih ada dalam masyarakat mengenai usia produktif dan non-produktif.

“Di Belanda, bahkan gak ada usia pensiun. Kamu bisa kerja sepanjang kamu mampu dan kalau mau pensiun di usia tertentu, ya silakan,” ucap Ochi.

Berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan tahun 2003, memang tidak secara eksplisit mengatur larangan mengenai batas usia. Namun, Pasal 5 menyebutkan bahwa “Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan.”.

Normalisasi diskriminasi berbasis usia ini dapat berdampak pada seluruh angkatan kerja, tetapi pekerja yang sudah berada dalam posisi rentan, seperti pekerja kontrak, akan merasakan dampak yang lebih besar.

Pekerja kontrak memiliki tingkat keamanan kerja yang sangat rendah. Mereka tidak memiliki jaminan bahwa kontrak mereka akan diperpanjang, sehingga ketika kontrak mereka berakhir, mereka langsung kehilangan pekerjaan.

Artikel Terbaru

Danantara Masih Tetap Direspon Negatif oleh Pasar

INN NEWS - Danantara, sebagai Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, mendapat respons negatif dari pasar karena beberapa faktor yang saling berkaitan, berdasarkan sentimen dan analisis yang berkembang hingga saat ini, 26 Maret 2025. 

Lagu ‘Semua Kisah Kita di Solo’ dari Elizabeth Sudira, Nostalgia dan Cinta untuk Kota Bengawan

SOLO - Elizabeth Sudira, penyanyi dan penulis lagu asal Solo yang pernah menyandang gelar Putri Solo 2010, kembali menghadirkan karya yang membangkitkan rasa cinta dan nostalgia terhadap kota kelahirannya melalui lagu berjudul "Semua Kisah Kita di Solo". 

Di Indonesia, Eks Napi Koruptor Mimpin Urusan Keuangan Negara 

INN NEWS - Penunjukan Burhanuddin Abdullah, seorang mantan narapidana korupsi, sebagai Ketua Tim Pakar Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) telah memicu gelombang kontroversi di tengah masyarakat Indonesia. 

Bank Masuk Danantara, Nasib Uang  Masyarakat Dalam Bahaya!?

INN NEWS - Pada Maret 2025, pemerintah Indonesia secara resmi mengalihkan saham mayoritas dari 13 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk empat bank besar, ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). 

artikel yang mirip

Danantara Masih Tetap Direspon Negatif oleh Pasar

INN NEWS - Danantara, sebagai Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, mendapat respons negatif dari pasar karena beberapa faktor yang saling berkaitan, berdasarkan sentimen dan analisis yang berkembang hingga saat ini, 26 Maret 2025. 

Lagu ‘Semua Kisah Kita di Solo’ dari Elizabeth Sudira, Nostalgia dan Cinta untuk Kota Bengawan

SOLO - Elizabeth Sudira, penyanyi dan penulis lagu asal Solo yang pernah menyandang gelar Putri Solo 2010, kembali menghadirkan karya yang membangkitkan rasa cinta dan nostalgia terhadap kota kelahirannya melalui lagu berjudul "Semua Kisah Kita di Solo". 

Di Indonesia, Eks Napi Koruptor Mimpin Urusan Keuangan Negara 

INN NEWS - Penunjukan Burhanuddin Abdullah, seorang mantan narapidana korupsi, sebagai Ketua Tim Pakar Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) telah memicu gelombang kontroversi di tengah masyarakat Indonesia.