HomeTrendingDisangka Minum Obat Terlarang, Seorang Santri di Bogor Dianiaya Seniornya

Disangka Minum Obat Terlarang, Seorang Santri di Bogor Dianiaya Seniornya

Published on

spot_img

 371 total views

BOGOR – Seorang santri kelas 10 di Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Sahid, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diduga mengalami penganiayaan oleh seniornya.

Korban berusia 16 tahun. Insiden tersebut diduga terjadi di Asrama Bonang selama dua hari, yakni pada Senin (6/5) dan Selasa malam (7/5).

Pada hari Senin, ada empat korban, sementara pada hari Selasa, terdapat dua korban yang salah satunya melaporkan kejadian ini melalui orang tuanya. Kasus ini telah dilaporkan kepada polisi dan saat ini sedang dalam penyelidikan lebih lanjut.

Ibu korban, Diah, mengatakan bahwa anaknya yang berusia 16 tahun mengalami dugaan penganiayaan pada Selasa, 7 Mei 2024. Awalnya, anaknya dipanggil oleh senior atau kakak tingkatnya ke asrama setelah waktu Isya.

“Anak saya dipanggil seniornya abis Isya disuruh dateng di asrama seniornya. Anak saya kelas 10, seniornya itu kelas 11. Dia berdua (sama temannya) dipanggil ke situ,” kata Diah, Selasa (14/5/2024).

Pada saat itu, anaknya dituduh oleh seniornya telah meminum obat terlarang. Namun, Diah menjelaskan bahwa sebenarnya anaknya sedang tidak enak badan dan minum obat untuk penyakitnya.

“Padahal sebenarnya enggak (minum obat terlarang), anak saya itu lagi sakit, udah bilang ke saya 3 hari terakhir sakit demam gitu. Jadi saya kasih obat, saya kasih CTM, Mextril, Antimo gitu. Dia sebenernya (korban) berdua dipanggil ke situ (seniornya), nah di situ disangka ngobat padahal enggak,”

Salah satu dari korban penganiayaan tersebut menjelaskan kronologinya.

“Saya dipanggil sama Bang Senior di Asrama Bonang, habis isya. Ke atas, ditanya-tanya, diklarifikasi, diinterogasi, sempat orang itu ngomong ‘Lu ngobat ya?’ pada saat teman saya bilang ‘Iya’ langsung dipukuli, berlangsung 1,5 jam dari jam setengah 8 sampai jam 9,” ucap korban.

“Padahal posisinya bukan ngobat (narkoba), tapi karena memang saya sama teman saya lagi sakit minum obat-obatan dari apotek, memang bikin ngantuk obatnya jadi disangka ngobat (narkoba) sama senior.” Lanjutnya.

Di sisi lain, Kapolsek Cibungbulang Kompol Zulkernaidi mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan mengenai kasus dugaan penganiayaan tersebut.

“Kita sudah mendapatkan LP dari salah satu korban didampingi orang tuanya melaporkan diduga telah terjadi penganiayaan, sudah kita terima laporannya di tanggal 7 Mei. Korban ada dua, yang lapor satu orang. Jadi tetap satu laporan untuk dua korban dan korban dua-duanya sudah kita visum,” ucap Zulkernaidi.

Artikel Terbaru

Film ‘Laura’ Tayang Besok, Akting Amanda Rawles Akan Menguras Emosi

INN NEWS - Film terbaru yang ditunggu-tunggu, "Laura," akan resmi tayang pada 12 September 2024. Diproduseri odengan sangat antusias oleh Hanung Bramantyo, film ini berhasil mencuri perhatian publik, terutama berkat penampilan memukau Amanda Rawles dalam trailer-nya.

Kadesnya Diduga Mafia Tanah, Warga Kohod Tangerang Unjuk Rasa di Kementerian ATR

TANGERANG - Beberapa warga Desa Kohod, Kabupaten Tangerang Provinsi Banten, terutama nelayan, menggelar unjuk rasa menuntut pemberantasan mafia tanah yang mengganggu aktivitas mereka. 

Pemerataan Pendidikan Jadi Sorotan GenZ: Infrastruktur hingga Kurikulum yang Terus Berubah 

INN NEWS - Isu pemerataan pendidikan di Indonesia menjadi topik yang terus dibahas dan diperdebatkan dalam berbagai forum pendidikan dan masyarakat. 

Megawati-Prabowo Akan Ketemu, PDIP: Hubungan Keduanya Sangat Baik 

JAKARTA - Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dikabarkan akan bertemu dengan Ketum Gerindra sekaligus presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto.

artikel yang mirip

Film ‘Laura’ Tayang Besok, Akting Amanda Rawles Akan Menguras Emosi

INN NEWS - Film terbaru yang ditunggu-tunggu, "Laura," akan resmi tayang pada 12 September 2024. Diproduseri odengan sangat antusias oleh Hanung Bramantyo, film ini berhasil mencuri perhatian publik, terutama berkat penampilan memukau Amanda Rawles dalam trailer-nya.

Kadesnya Diduga Mafia Tanah, Warga Kohod Tangerang Unjuk Rasa di Kementerian ATR

TANGERANG - Beberapa warga Desa Kohod, Kabupaten Tangerang Provinsi Banten, terutama nelayan, menggelar unjuk rasa menuntut pemberantasan mafia tanah yang mengganggu aktivitas mereka. 

Pemerataan Pendidikan Jadi Sorotan GenZ: Infrastruktur hingga Kurikulum yang Terus Berubah 

INN NEWS - Isu pemerataan pendidikan di Indonesia menjadi topik yang terus dibahas dan diperdebatkan dalam berbagai forum pendidikan dan masyarakat.