304 total views
INN NEWS – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat per Rabu (15/5) siang, jumlah korban meninggal akibat banjir bandang di Sumatera Barat bertambah menjadi 67 orang.
Merujuk pada data itu, juga tercatat ada sebanyak 20 orang yang dinyatakan hilang dan dalam upaya pencarian. Kemudian, 989 KK terdampak serta 44 orang mengalami luka-luka. Hampir tiga ribu lebih jiwa mengungsi.
Suryati (47) salah satu korban selamat banjir bandang dan lahar dingin mengungkapkan rasa traumanya kehilangan anak dan saudaranya.
“Anak dan dua kakak saya meninggal dunia karena bencana ini,” ucap Suryati saat diwawancarai wartawan di lokasi pengungsian baru-baru ini, diberitakan BBC.
Dia menceritakan detik-detik terjadinya bencana yang meluluh lantakan rumahnya serta 13 tempat tinggal warga lainnya di Jorong Galuang, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam pada Sabtu (11/05) pukul 22:00 WIB dan dirinya baru saja tertidur.
Dia mendengar bunyi petir yang sangat keras hingga membuatnya terbangun.
“Saya langsung terbangun dan tidak lama berselang, air langsung menghantam rumah dan saya langsung terbawa oleh arus air,” katanya dalam bahasa lokal.
Hingga Minggu (12/05) sekitar pukul 01:00 WIB ada tim penolong yang menjemput dan membawanya ke tempat pengungsian yang kini ditinggali untuk sementara waktu.
“Sekarang saja, jika ada hujan saya merasa sangat takut kejadian itu akan terulang kembali dan saya tidak ingin mendengar suara hujan,” katanya.
Tidak hanya itu, ia juga mengaku trauma saat mendengar bunyi guntur atau petir yang menyambar-nyambar. Karena, sebelum kejadian itu dirinya sempat mendengar suara petir yang sangat kuat.