339 total views
JAKARTA – Mahasiswa dan calon mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Indonesia menyuarakan keluhan mereka terhadap kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dianggap membebani.
Kebijakan baru ini dinilai mengancam aksesibilitas pendidikan tinggi bagi banyak orang.
Penerbitan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 2 Tahun 2024 telah memicu kontroversi di kalangan mahasisa di Indonesia. Regulasi ini menyebabkan peningkatan signifikan pada Biaya Kuliah Tunggal (BKT), Uang Kuliah Tunggal (UKT), dan Iuran Pengembangan Institusi (IPI), yang mengakibatkan beban finansial tambahan bagi mahasiswa dan mempersulit mereka untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
Kenaikan UKT di berbagai kampus telah menimbulkan banyak keluhan dari para mahasiswa. Dalam wawancara dengan narasumber oleh INN Indonesia, mereka mengeluhkan peningkatan signifikan pada UKT.
“Jadi bulan lalu itu ada terbit peraturan rektor baru tentang kenaikan UKT mahasiswa, yang jadi masalahnya pertama tentu biaya yg naik sampe 500%, contoh aja jurusan ku informatika tahun lalu maksimal 4.5 sekarang 12 juta dan itu masi ga reberapa sm jurusan lain,” ucap Arga mahasiswa dari Universitas Jenderal Soedirman pada Jum’at (17/5).
“Unsoed sendiri tuh terkenal sama biaya yang murah, aku sendiri masuk unsoed karena ngincer biaya yang murah karena ortu dah pensiun dan masalah ekonomi dan pasti aku cm satu dari sekian banyak calon mahasiswa yg punya pemikiran kaya gitu buat masuk unsoed. Gabisa bgt bayangin kalo tiba-tiba ngeliat biaya tagihan jauh ngelebihi ekspetasi masuk sini,” lanjut Arga.
Polemik UKT Bikin Wajah Perguruan Tinggi Jadi Komersil
Selain mahasiswa yang masih aktif, calon mahasiswa baru dan keluarga mereka juga memberikan tanggapan dan menyuarakan keluhan mereka mengenai kebijakan baru dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
“Kalau Unhas bersyukurnya tidak naik, hanya saja paling naik ke mahasiswa baru. cuma kaget saja pas lihat UKT tahun ini buat maba. jadi nanti pasti adiku terkena dampaknya,” ucap Syahdi seorang mahasiswa Universitas Hasanuddin pada Jum’at (17/5).
Menurut Syahdi, kenaikan UKT yang akan dialami oleh para mahasiswa baru akan menjadi beban bagi saudarinya yang tahun ini akan melanjutkan ke perguruan tinggi.
Hal serupa diungkapkan oleh seorang calon mahasiswa di Surakarta, Jawa Tengah. INN Indonesia mewawancarai Lesa (18), seorang siswi yang baru saja lulus dan berencana melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
“Pas banget udah mau jadi maba, UKT di beberapa kampus naik. Belum nanti buat beli bukunya