HomeTrendingTak Hanya Mahasiswa, Calon Mahasiswa Keluhkan Kenaikan UKT yang Mencekik

Tak Hanya Mahasiswa, Calon Mahasiswa Keluhkan Kenaikan UKT yang Mencekik

Published on

spot_img

 442 total views

JAKARTA – Mahasiswa dan calon mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Indonesia menyuarakan keluhan mereka terhadap kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dianggap membebani.

Kebijakan baru ini dinilai mengancam aksesibilitas pendidikan tinggi bagi banyak orang.

Penerbitan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 2 Tahun 2024 telah memicu kontroversi di kalangan mahasisa di Indonesia. Regulasi ini menyebabkan peningkatan signifikan pada Biaya Kuliah Tunggal (BKT), Uang Kuliah Tunggal (UKT), dan Iuran Pengembangan Institusi (IPI), yang mengakibatkan beban finansial tambahan bagi mahasiswa dan mempersulit mereka untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.

Kenaikan UKT di berbagai kampus telah menimbulkan banyak keluhan dari para mahasiswa. Dalam wawancara dengan narasumber oleh INN Indonesia, mereka mengeluhkan peningkatan signifikan pada UKT.

“Jadi bulan lalu itu ada terbit peraturan rektor baru tentang kenaikan UKT mahasiswa, yang jadi masalahnya pertama tentu biaya yg naik sampe 500%, contoh aja jurusan ku informatika tahun lalu maksimal 4.5 sekarang 12 juta dan itu masi ga reberapa sm jurusan lain,” ucap Arga mahasiswa dari Universitas Jenderal Soedirman pada Jum’at (17/5).

“Unsoed sendiri tuh terkenal sama biaya yang murah, aku sendiri masuk unsoed karena ngincer biaya yang murah karena ortu dah pensiun dan masalah ekonomi dan pasti aku cm satu dari sekian banyak calon mahasiswa yg punya pemikiran kaya gitu buat masuk unsoed. Gabisa bgt bayangin kalo tiba-tiba ngeliat biaya tagihan jauh ngelebihi ekspetasi masuk sini,” lanjut Arga.

Polemik UKT Bikin Wajah Perguruan Tinggi Jadi Komersil

Selain mahasiswa yang masih aktif, calon mahasiswa baru dan keluarga mereka juga memberikan tanggapan dan menyuarakan keluhan mereka mengenai kebijakan baru dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

“Kalau Unhas bersyukurnya tidak naik, hanya saja paling naik ke mahasiswa baru. cuma kaget saja pas lihat UKT tahun ini buat maba. jadi nanti pasti adiku terkena dampaknya,” ucap Syahdi seorang mahasiswa Universitas Hasanuddin pada Jum’at (17/5).

Menurut Syahdi, kenaikan UKT yang akan dialami oleh para mahasiswa baru akan menjadi beban bagi saudarinya yang tahun ini akan melanjutkan ke perguruan tinggi.

Hal serupa diungkapkan oleh seorang calon mahasiswa di Surakarta, Jawa Tengah. INN Indonesia mewawancarai Lesa (18), seorang siswi yang baru saja lulus dan berencana melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

“Pas banget udah mau jadi maba, UKT di beberapa kampus naik. Belum nanti buat beli bukunya

Artikel Terbaru

Cuci Tangan Kasmujo di Skripsi Jokowi, Dulu Ngaku Pembimbing Kini Ingkar 

JAKARTA – Isu mengenai keabsahan skripsi mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali memanaskan jagat akademik dan politik. 

PSI Buka Pendaftaran Calon Ketum, Jokowi Berpeluang Maju

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi membuka pendaftaran calon ketua umum untuk periode selanjutnya, menyusul rencana pergantian Kaesang Pangarep dari posisi tersebut.

KPK dan Polri Masih Terafiliasi Jokowi? Prabowo Diduga Andalkan Kejaksaan yang Dibackup TNI

JAKARTA –Analis politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Selamat Ginting menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto kini lebih mengandalkan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam penegakan hukum ketimbang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), yang menurutnya masih dinilai publik terafiliasi dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kritik Pedas Gadis Asmat: Mahasiswa Papua Jangan Salahgunakan Beasiswa Negara!

INN NEWS - Desy Boban, seorang mahasiswi asal Asmat yang menempuh pendidikan di IPB University barubaru ini menyampaikan kritik tajam dan emosional lewat media sosialnya. 

artikel yang mirip

Cuci Tangan Kasmujo di Skripsi Jokowi, Dulu Ngaku Pembimbing Kini Ingkar 

JAKARTA – Isu mengenai keabsahan skripsi mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali memanaskan jagat akademik dan politik. 

PSI Buka Pendaftaran Calon Ketum, Jokowi Berpeluang Maju

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi membuka pendaftaran calon ketua umum untuk periode selanjutnya, menyusul rencana pergantian Kaesang Pangarep dari posisi tersebut.

KPK dan Polri Masih Terafiliasi Jokowi? Prabowo Diduga Andalkan Kejaksaan yang Dibackup TNI

JAKARTA –Analis politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Selamat Ginting menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto kini lebih mengandalkan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam penegakan hukum ketimbang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), yang menurutnya masih dinilai publik terafiliasi dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).