HomeTrendingKode Megawati Soal Oposisi hingga Penggantinya

Kode Megawati Soal Oposisi hingga Penggantinya

Published on

spot_img

 428 total views

INN NEWS – Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyentil posisi Ketua DPP Puan Maharani yang saat ini menjabat sebagai ketua DPR RI.

Megawati mengungkapkan bahwa Puan sering bepergian ke luar negeri untuk melaksanakan tugasnya sampai-sampai membuatnya terpikir untuk bertukar peran.

Dalam pidatonya di Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Megawati Soekarnoputri terisak. Suaranya bergetar saat mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang selalu mendukung partainya.

Megawati tampaknya mengisyaratkan kecenderungan untuk menjadi bagian dari oposisi.

Dia memulai dengan membahas proses pemilu legislatif dan pemilu presiden yang masih berlangsung.

Megawati juga menyinggung tentang pembukaan Rakernas V PDIP yang dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam tiga stanza karya Wage Rudolf Sopratman. Setelah itu, ekspresi Megawati terlihat penuh dengan keharuan.

“Dan atas nama PDI Perjuangan, kami mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang dengan penuh semangat dan kecintaanya selalu mendukung PDI Perjuangan ia tetap berdiri tegap, tetap menjadi pemenang Pemilu Legislatif 3 kali berturut-turut,” ucap Presiden ke-5 RI.

Selain itu, Megawati menyoroti peran Puan Maharani. Megawati mencatat bahwa Puan sering melakukan perjalanan ke luar negeri dalam tugasnya, bahkan Megawati mempertimbangkan gagasan pertukaran posisi.

Dalam suasana yang santai, Megawati juga menyinggung kebiasaan Puan dalam melakukan perjalanan dinas internasional, serta dengan candaan menawarkan ide pertukaran jabatan antara keduanya.

“Sebagai Ketua DPR wah pergi keluar negeri terus, tapi itu kerja lho bukannya menjadi turis. Jadi saya kalo beliau pamit, kemaren ikut di Bali lalu kapan itu ke Meksiko. Jadi saya bilang gentian lah sama saya, saya deh yang jadi Ketua DPR, kamu yang jadi Ketua Umum,” ucap Megawati seperti disiarkan di Youtube PDI Perjuangan.

Artikel Terbaru

Lagu ‘Semua Kisah Kita di Solo’ dari Elizabeth Sudira, Nostalgia dan Cinta untuk Kota Bengawan

SOLO - Elizabeth Sudira, penyanyi dan penulis lagu asal Solo yang pernah menyandang gelar Putri Solo 2010, kembali menghadirkan karya yang membangkitkan rasa cinta dan nostalgia terhadap kota kelahirannya melalui lagu berjudul "Semua Kisah Kita di Solo". 

Di Indonesia, Eks Napi Koruptor Mimpin Urusan Keuangan Negara 

INN NEWS - Penunjukan Burhanuddin Abdullah, seorang mantan narapidana korupsi, sebagai Ketua Tim Pakar Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) telah memicu gelombang kontroversi di tengah masyarakat Indonesia. 

Bank Masuk Danantara, Nasib Uang  Masyarakat Dalam Bahaya!?

INN NEWS - Pada Maret 2025, pemerintah Indonesia secara resmi mengalihkan saham mayoritas dari 13 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk empat bank besar, ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). 

Ongkos Terbit Utang Valas Pemerintah Berisiko Makin Mahal, Kek Turki yang Lagi Krisis 

INN INTERNASIONAL - Biaya penerbitan utang dalam valuta asing (valas) oleh pemerintah Indonesia berpotensi semakin mahal. 

artikel yang mirip

Lagu ‘Semua Kisah Kita di Solo’ dari Elizabeth Sudira, Nostalgia dan Cinta untuk Kota Bengawan

SOLO - Elizabeth Sudira, penyanyi dan penulis lagu asal Solo yang pernah menyandang gelar Putri Solo 2010, kembali menghadirkan karya yang membangkitkan rasa cinta dan nostalgia terhadap kota kelahirannya melalui lagu berjudul "Semua Kisah Kita di Solo". 

Di Indonesia, Eks Napi Koruptor Mimpin Urusan Keuangan Negara 

INN NEWS - Penunjukan Burhanuddin Abdullah, seorang mantan narapidana korupsi, sebagai Ketua Tim Pakar Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) telah memicu gelombang kontroversi di tengah masyarakat Indonesia. 

Bank Masuk Danantara, Nasib Uang  Masyarakat Dalam Bahaya!?

INN NEWS - Pada Maret 2025, pemerintah Indonesia secara resmi mengalihkan saham mayoritas dari 13 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk empat bank besar, ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).