HomeTrendingKondisi Kantor Kejaksaan Agung Usai Jaksa Agung Muda Diuntit

Kondisi Kantor Kejaksaan Agung Usai Jaksa Agung Muda Diuntit

Published on

spot_img

 370 total views

JAKARTA – Kabar mengenai personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) yang diduga menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Febrie Adriansyah telah beredar di masyarakat sejak Jumat, 24 Mei 2024.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror yang diduga ketahuan saat menguntit Jampidsus Kejaksaan Agung, Febrie Ardiansyah, telah terungkap.
Kronologi peristiwa ini bermula ketika Febrie Ardiansyah sedang makan di sebuah restoran Prancis di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, pada Minggu (19/5).

Petugas militer yang mengawal Febrie merasa curiga dengan alasan anggota Densus 88 tersebut yang mengatakan ingin merokok, tetapi tetap menggunakan masker.

Selain itu, anggota Densus 88 itu juga membawa alat yang diduga sebagai alat perekam dan mengarahkannya ke ruangan Febrie.
Akhirnya, anggota Densus 88 dengan inisial IM yang diduga menguntit Febrie ditangkap oleh petugas militer.

Motif dari anggota Polri yang menguntit pejabat Kejaksaan Agung RI juga masih belum diketahui.
Melalui media sosial Instagram, Pusat Polisi Militer TNI sempat menyatakan akan meningkatkan pengawasan di kompleks Kejaksaan Agung untuk memastikan keamanan dan ketertiban di lingkungan tersebut.

Kantor Kejaksaan Agung di Jakarta Selatan tampak tidak memiliki penjagaan yang ketat seperti pada hari Ahad sebelumnya. Pengamanan di gerbang belakang di Jalan Bulungan juga tidak lagi dijaga oleh Polisi Militer seperti sebelumnya, hanya terdapat petugas keamanan internal Kejaksaan Agung.

Kondisi pelataran Gedung Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Militer atau Jampidmil, tempat sementara berkantor Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus atau Jampidsus, juga terlihat tidak ada penjagaan spesifik.

Perbedaan yang mencolok terlihat dalam situasi keamanan di Kejaksaan Agung hari itu dibandingkan dengan hari sebelumnya. Gerbang masuk menuju gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, yang biasanya terbuka, kali ini tertutup pada Ahad pagi, 26 Mei 2024.

Kondisi yang dilihat dari luar, terdapat dua petugas keamanan mengenakan seragam cokelat dan satu orang dengan kaus loreng yang berjaga.

Artikel Terbaru

Dengar Kata Bu Wamen: Mau Banyak Duit? Jangan Banyak Anak!

CILACAP - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, mendorong perempuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi guna memperkuat ketahanan keluarga.

Iman Kristen Tak Bisa Dipisahkan dari Politik: Mengapa Kemitraan Gereja, Negara, dan Bisnis Dibutuhkan untuk Bangun Peradaban?

OPINI - Di banyak daerah dan negara dengan mayoritas penduduk Kristen, sebuah ironi mencolok tengah berlangsung: di tengah dominasi angka, komunitas Kristen sering kali menjadi kantong-kantong kemiskinan, ketertinggalan, dan kehilangan daya tawar dalam membentuk peradaban.

PSI Akan Milih Ketum Baru di Solo meski Kaesang Baru Menjabat 2 Tahun  

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berencana menggelar Kongres I di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Juli 2025 mendatang. Dalam agenda tersebut, PSI akan mengadakan pemilihan ketua umum untuk periode berikutnya. 

MK Stopkan Penyalahgunaan UU ITE, Boleh Kritik Pemerintah Tanpa Takut 

JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia mengeluarkan putusan penting yang membatasi penerapan pasal penghinaan atau pencemaran nama baik dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). 

artikel yang mirip

Dengar Kata Bu Wamen: Mau Banyak Duit? Jangan Banyak Anak!

CILACAP - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, mendorong perempuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi guna memperkuat ketahanan keluarga.

Iman Kristen Tak Bisa Dipisahkan dari Politik: Mengapa Kemitraan Gereja, Negara, dan Bisnis Dibutuhkan untuk Bangun Peradaban?

OPINI - Di banyak daerah dan negara dengan mayoritas penduduk Kristen, sebuah ironi mencolok tengah berlangsung: di tengah dominasi angka, komunitas Kristen sering kali menjadi kantong-kantong kemiskinan, ketertinggalan, dan kehilangan daya tawar dalam membentuk peradaban.

PSI Akan Milih Ketum Baru di Solo meski Kaesang Baru Menjabat 2 Tahun  

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berencana menggelar Kongres I di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Juli 2025 mendatang. Dalam agenda tersebut, PSI akan mengadakan pemilihan ketua umum untuk periode berikutnya.